Tudang Sipulung: Public Speaking, Sharing dari Duet Keren Iqko dan Mawar


Mawar dan Iqko
Kopdar komunitas blogger Anging Mammiri – Makassar diselenggarakan tiap bulan dengan tajuk TUDANG SIPULUNG. Menariknya, komunitas ini selalu punya tema berbeda tiap bulannya untuk diangkat. Bukan sekadar untuk bertatap muka bagi para anggotanya yang sehari-harinya bertemu di dunia maya, tetapi ada pula sharing pengetahuan yang sangat berarti.

Kali ini saya memutuskan hadir beberapa jam saja menjelang waktu berlangsungnya kegiatan yang dilangsungkan di gedung miring Telkomsel di penghujung Juni 2012. Suami saya juga berminat mengikuti tudang sipulung kali ini. Melihat sikon sangat memungkinkan, anak-anak bisa ditinggal, maka kami pun bersiap-siap menghadiri acara yang kali ini mengusung tema Public Speaking dengan menampilkan Iqko dan Mawar yang sehari-harinya berkecimpung dalam dunia ini sehingga sudah sangat piawai tentunya.

Telkomsel berbaik hati telah meminjamkan salah satu ruangan di gedung miring ini
Hm ...  nyaris setiap orang memegang HP
Herman, mempertajam ilmu public speaking

Acara ini terpaksa molor dari waktu yang telah ditentukan karena ruangan yang sedianya digunakan masih dipakai oleh pemilik gedung.

Saya mengacungkan semua jempol yang saya miliki buat Iqko dan Mawar plus mengangkat semua topi yang ada di rumah ini. Kolaborasi mereka dalam membawakan materi sungguh apik. Informasi yang diperoleh menjadi sangat padat. Seperti memang sudah mereka persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, mereka saling mengisi dalam sharing ini. Benar-benar membuktikan kepiawaian mereka dalam dunia public speaking.

Iqko membuat slide-slide persentasi. Setelah membahas presentasinya, Mawar melengkapinya dengan cara menguatkan atau menambahkan. Beberapa hal saya sempatkan simpan dalam catatan saya.

Public speaking pun tak lepas dari 6 hal dalam teori komunikasi ini: what, who, why, where, when, dan how.

Ada sikap-sikap yang dibutuhkan oleh orang yang hendak berbicara di depan orang banyak. Yaitu:
-         Bersikap terbuka, tidak menghindari eye contact, bersikap bersahabat sejak awal.
-     Mengadaptasi diri pada situasi, menghargai budaya/kebiasaan lokal, menghindari sikap egosentris, menghakimi, menuntut, dan arogan.
-         Memiliki percaya diri. Pancaran mata mantap, memiliki artikulasi dan intonasi bicara yang jelas.
-          Selalu tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
-          Menghindari marah di depan umum.
-          Menggunakan bahasa yang patut dan pada tempatnya.
-          Menghindari hentakan dalam nada bicara.
-          Tidak menggunakan gaya bahasa yang sinis dan sarkastis.
-          Selalu konsisten dalam pembicaraan, tidak berbohong.
-         Don’t be flirting. Jangan sengaja merayu atau menggoda yang tidak pada tempatnya.
-     Memiliki humor itu bagus tapi jangan terlalu banyak. Karena kebanyakan humor akan membuat si pembicara dinilai tidak kredibel dan tidak serius.

Para peserta menyimak dengan serius
Iqko menyiapkan presentasi, Mawar melengkapi
Vby, sharing pengalaman dan bertanya
Suasana akrab, canda mewarnai namun tetap serius
Menjelang menutup acara sharing ini, Iqko menyebutkan tentang satu tips yaitu, “Jangan kagum pada diri sendiri”. Sementara Mawar mengatakan, “Justru harus kagum pada diri sendiri asal tidak berlebihan," karena itu merupakan salah satu modal untuk tampil di depan publik. Bukan hal yang bertentangan karena untuk dapat melakukan sebuah hal yang diminta apalagi dibayar seperti public speaker seperti mereka, kita harus bisa menghargai diri kita sendiri sebagaimana orang yang meminta menghargai kemampuan diri kita. Betul sekali, itu merupakan modal untuk membawakan diri kita sehingga bisa berbicara dengan baik dan apa adanya.

Selain itu, tips yang mereka kemukakan adalah: menyiapkan skenario acara, menyiapkan catatan, dan bersahaja.

Mawar dan Iqko yang pernah berpartner sebagai MC dalam ajang Makassar International Writers Festival ini benar-benar membuktikan bahwa mereka telah memiliki chemistry yang kuat dalam berduet dan mereka memang piawai dalam dunia public speaking.[i]

Sesi tanya-jawab yang berlangsung di sela-sela materi sharing terasa seru. Ada Herman dan Vby (baca: Veby) yang bertanya sekaligus sharing pengalaman mereka ketika mengikuti pelatihan public speaking. Juga pertanyaan-pertanyaan dan sharing-sharing lain dari para peserta yang diselingi dengan senda gurau anak-anak Anging Mammiri.

Menjelang Isya, acara ini berakhir. Senang sekali mendapat tambahan ilmu dari Mawar dan Iqko.
Dalam perjalanan pulang saya dan suami ngobrol. Saya berkata, “Rupanya Iqko mulanya “dipaksa” ya jadi MC, dan ia bisa juga. Sepertinya ia harus menyipkan penerusnya nih. Siapa lagi dari Anging Mammiri yang bisa tampil di depan publik seperti dia ya?”
Iqko sebelumnya memang sempat menceritakan awal mulanya ia terjun ke dunia public speaking adalah karena dipaksa seorang blogger bernama Rara untuk membawakan sebuah acara.
Suami saya berkata, “Itu ... dua orang yang habis ikut pelatihan public speaking. Mereka bisa itu.”
Ah iya benar, Vby dan Herman.
Bagaimana teman-teman, setuju?

Makassar, 17 Juli 2012

Silakan dibaca juga:





[i] Untuk Iqko dan Mawar: Kalau ada yang mengontrak kalian berduet jadi MC setelah membaca ini, “ingat-ingat” saya ya J


Share :

4 Komentar di "Tudang Sipulung: Public Speaking, Sharing dari Duet Keren Iqko dan Mawar"

  1. asyik ya mbak seringmenghadiri acara semacam ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya saya jarang ikutan mbak. Acara seperti ini tiap bulan, saya baru ikut dua kali sejak jadi anggota setahun setengah yang lalu

      Delete
  2. blogger tukang paksa itu saya hahaha..salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aih .. nyampe sini juga hehehe. Terimakasih kakak Rara sudah berkunjung :)

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^