Mau Pindah Rumah

"Ma, masakkan telur dadar!" pinta Athifah selepas maghrib hari itu.
"Tunggu dulu Nak. Adik disuap dulu ini. Soalnya adiknya tidak tidur siang. Athifah kan tadi tidur. Takutnya adik tidur belum keburu makan malam," sahut mama.
"Saya mau pindah rumah saja. Tidak mau tinggal di sini!" kata Athifah.

Apa hubungannya, dari makanan ke rumah? Dahi mama berkerut.
"Mau pindah ke mana?" tanya mama.
"Sembarang," jawab nona mungil ini.
"Ke rumah Icha," sambungnya lagi.

"Memangnya kenapa Kamu mau pindah rumah?" tanya mama.
"Habis, di sini Saya tidak dikasih makan," jawabnya.
Kontan mama tergelak.
"Memangnya kalau pindah di sana, Kamu dikasih makan?" tanya mama.
Nona mungil ini tak menjawab, sebentuk kecil senyum tersungging di bibirnya.
"Nak ...  Nak. Sebentar Mama kasih, Mama kan bilang tunggu dulu, biar adiknya disuap dulu," ujar mama.

Makassar, 9 Juli 2012

Mengancam nih .... ^^

Share :

4 Komentar di "Mau Pindah Rumah"

  1. Kecil kecil udah mikir kaya gitu. Dulu kok saya nggak mikir pindah rumah ya kalo nggak dikasih makan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal kan bukannya tak dikasih makan, hanya ditunda sedikit ya hehehe. Heran juga ni anak, ada2 saja cetusannya

      Delete
  2. Pindah ke rumah Om saja, Athifah! Jangan lupa sekalian baa telornya, kebetulan Om paling pinter ( maksudnya paling banter ) bikin telor mata sapi. Hahaha...
    Jangan gitu dong, Athifah. Kalau ngambekan nanti cepat tua lho! ( apa iya ya? hehehe..)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe ... kejauhan tuh om kalo telurnya dibawa :D

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^