Screenshot di blog kak Amril |
Satu
nama yang terlintas di benak saya saat penerbit buku LAKON
FRAGMENTARIS (Leutika Prio) meminta
saya memasukkan endorsment untuk buku
saya itu. Dialah kak Amril Taufik Gobel,
senior saya di fakultas Teknik UNHAS. Saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan
di Bekasi, selain itu ia juga cukup dikenal sebagai seorang blogger senior.
Saat hendak kembali aktif ngeblog,
saya sering mengunjungi blognya http://daengbattala.com/
dan belajar banyak dari situ.
Beberapa
hari yang lalu kak Amril menge-tag
saya di link sebuah tulisannya.
Betapa gembiranya saya membaca judul tulisannya “LAKON FRAGMENTARIS :
CATATAN KONTEMPLATIF SANG BUNDA BLOGGER“, waah rupanya ia meresensi buku saya!
Ini dia cuplikan resensinya:
Terus terang, saat
membaca tulisan ini saya sempat tercenung. Betapa sebagai orang tua saya kadang
melupakan hal ini dan terbelenggu dalam “tahta superioritas”. Makna kebesaran
jiwa dalam meminta maaf kepada anak kelak menjadi teladan buatnya kelak dalam
berbuat serupa. Niar telah memberikan contoh yang baik dengan tulisan yang
bernas tanpa terkesan menggurui.
Coba lihat di tulisan
Niar yang lain “Ibu
Tradisional vs Ibu Modern” yang merupakan akumulasi pengamatan
kritisnya tentang sosok ibu atau tulisan tentang Duhai,
Belajar IPA Sekarang Seperti Inikah? yang menguraikan kegelisahannya
ketika melihat buku pelajaran anaknya di SD yang kian sulit bahkan nyaris sama
dengan mata pelajaran SMP yang pernah dipelajarinya dulu. ”Kelihatannya,
orangtua yang harus mengusahakannya sebisa mungkin karena guru belum tentu
mampu memahamkan mereka”, demikian tulis Niar yang pernah menjadi juara 2 pada
lomba Catatan Harian Ibu yang diadakan Tabloid “Ibu dan Anak” tahun 2004 ini
dalam bukunya.
Saya sangat terkesan
bagaimana dengan lugas Niar menuliskan celoteh-celoteh lucu sang anak dalam
rangkaian tulisannya. Saya sempat tertawa terpingkal-pingkal membaca beberapa
artikelnya yang menyuguhkan ungkapan-ungkapan spontan sang anak — terutama si
Athifah– menanggapi sesuatu dengan lugu dan kocak . Buku ini seakan menjadi
refleksi keseharian pergaulan penuh cinta seorang ibu bersama anak-anak yang
dicintainya.
Akhirnya, membaca
buku setebal 127 halaman ini benar-benar menyajikan pengalaman berbeda. Pembaca
larut dalam romantika keluarga dan kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Salut buat Niar, semoga tetap konsisten dalam berkarya lewat
tulisan dan mengabarkan kisah-kisah kontemplatif, baik lewat blog maupun buku.
Sekali
lagi terimakasih kak Amril atas resensinya. Resensi selengkapnya bisa dibaca di
blognya kak Amril.
Screenshot dari blog Arya |
Beberapa
hari sebelumnya, Arya Poetra,
rekan blogger di Bloofers yang juga yunior saya di FT UNHAS menge-tag saya ke link tulisannya yang berjudul “Mendobrak
Ego”. Sekilas membaca judul ini, dalam hati saya bertanya-tanya, “Koq
seperti familiar dengan frase ‘Mendobrak Ego’ ini ya?”
Rupanya
Arya menuliskan kesannya mengenai buku LAKON FRAGMENTARIS
meski baru dua tulisan yang dibacanya. Frase ‘Mendobrak Ego’ adalah nama salah
satu bab dalam buku saya.
Berikut
cuplikan tulisan Arya:
Baru dua judul dari
bukumu, aku sudah merasakan kasih yang begitu mendalam.
Akan peran seorang
ibu ...
Semoga niatmu tuk
menjadi ibu yang baik, dijamah olehNYA.
Bertandang ke rumahmu
beberapa hari yang lalu, ku merasakan cinta ibu di sana.
Dari celoteh Athifah, "I Luv U Papa"..
Dari celoteh Athifah, "I Luv U Papa"..
Saat
saya menyampaikan ucapan terimakasih, Arya berkata, “Nanti ada ulasannya setelah
selesai baca.” Terimakasih Arya, ditunggu ya ulasan lengkapnya J.
Buat
teman-teman yang tinggal di Makassar dan tertarik membeli LAKON
FRAGMENTARIS tetapi malu-malu menghubungi saya (halah
J.... eh, iya lho, sebenarnya buku ini bisa dibeli
melalui saya. Barangkali saja ada yang berminat tapi malu-malu hehehe),
sekarang bisa dibeli di TOKO BUKU GRAHA MEDIA, MTOS TAMALANREA. Buat yang
berada di luar Makassar, bisa memesan melalui http://leutikaprio.com
atau SMS ke 0821 38 388 988 atau 0819 0422 1928.
Makassar, 6 Juli 2012
Rupanya tulisan ini terpublikasi dua kali. Oleh karena itu, saya menghapus tulisan yang terdahulu. Di dalamnya sudah ada 4 komentar. Komentar-komentar itu saya insert di sini sebagai gambar. Buat mbak Lidya dan Cici: maaf ya komentarnya saya pindahkan ke sini. Dan terimakasih banyak :)
Silakan juga dibaca:
Share :
loh kayanya aku udah nulis komen barusan hihihi hilang ternyata
ReplyDeleteSudah mbak, di postingan yang sebelum ini. RUpanya terpublikasi dua kali. Tuh saya sudah insert di atas :) Rencananya mau dihapus postingan yang satu itu. Blogger saya lagi kacau nih mbak ...
Deleteulasan yang sangat menggelitik hati untuk ikut membaca bukumu Niar.... mudah-2an bisa segera beli. :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, kak Al mau beli :) terimakasih sebelumnya kak Al :)
Deleteadain kuis bagi2 bukunya dong tantee :D
ReplyDeletePingin Syifa, tapi jujur ... saya masih belum bisa :)
Deletetulisan2 mbak niar selama ini emang keren banget...sukses terus ya mbak.....
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terimakasih mami Zidane. Sukses juga untuk mbak :)
Deletekak niar keren, aku pngn baca bukunya nih...bikin GA hadiahnya buku kak niar :)
ReplyDeletePingiiin sekali buat GA Tia, tapi belum bisa nihh. Doakan ya moga2 bisa :)
Deletenama blognya lucu : daengbattala :D
ReplyDeletekalau dibaca dari judulnya sih sepertinya berat, tapi pas baca resensinya.. sepertinya manis :)
Manis dong, tdk berat sama sekali :)
DeleteBukunya ringan, ringan bobot fisiknya, ringan pula harganya :)
Resensi mereka sesuai rasa hatiku saat berkunjung ke rumahmu ini Mbak :-) *pizz maklum belum baca bukunya...
ReplyDeletePizz juga mbak Keke. Makanya baca yuk :D
DeleteHehehehe, selamat ya mbak niar...
ReplyDeletePerasaan banyak banget deh orang UNHAS yang jadi blogger :D
Makasih ya Una.
DeleteIyakah Na? Setahu saya banyak yang ngeblog "diam2" :D
Pasti senang ya Mbak Niar kalau hasil pemikiran dan pengalaman kita membuat orang lain merenung. Semoga bukunya laris manis dan semakin banyak orang mengambil manfaat darinya :)
ReplyDeleteTerimakasih mbak Evi. Aamiin ^__^
Deletejd pengen baca bukunyaaaa... :D
ReplyDeleteSilakan bundanya Ke2-Nai :)
Delete