Riwayat Sebuah Tempat Air

Tempat air yang bahan luarnya (sepertinya) dari kuningan itu, awalnya diberikan oleh seorang kerabat yang dari tanah suci kepada oma. Lalu oma memberikannya kepada om Uyi sewaktu mereka berdua pulang dari berhaji. Om Uyi membawanya ke Bontang (begitu kata oma).


Kemarin, tempat air ini balik lagi ke Makassar, mengantarkan air zam-zam yang baru dibawa om Uyi saat berumroh. Ibu mertua dari om Uyi yang sedang berada di Makassar yang membawakannya.


Affiq (kali ini Affiq, bukan Athifah hehehe) terpancing rasa ingin tahunya. Ia bertanya pada mama mengenai "riwayat" tempat air itu. Mama pun menjelaskannya lalu ...

Affiq : Ini belinya di mana, di Mekkah atau di Jeddah?
Mama : Tidak tahu ...
Affiq : Harganya berapa?
Mama : Tidak tahu

Inilah salah satu situasi yang tak ingin mama terjebak di dalamnya: diberi pertanyaan tapi hanya bisa menjawab "tidak tahu" ^__^

Makassar, 27 Mei 2012

Kelak kamu akan tahu Nak, mama bukan tipe orang yang menggali sebuah barang dibeli di kota A atau kota B, atau di toko C atau di toko D. Dan berapa harganya, kalau mama tidak butuh barang itu. Tak semua hal perlu kita ketahui dengan detil, Affiq sayang ...


Share :

8 Komentar di "Riwayat Sebuah Tempat Air"

  1. Betul itu sob. Ada hal-hal yang nggak perlu diketahui. Kalau diketahui malah akan menjadi mudhorot.
    Tapi kalau pertanyaan si affiq insyaallah bukan sebuah mudhorot. Tapi rasa keingintahuannya akan benda yang terlihat unik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Yitno. Anak2 pun perlu tahu, ada hal2 yang tak diketahui orangtuanya. Daaripada asal jawab ...

      Delete
  2. loh pertanyaannya kan gampang di jawab,,kenapa di jawab tdk tahu ya,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaaa, pertanyaannya susah buat saya Mas. Saya tak mau menjawab asal, ntar jadinya bohong. Lagipula saya awam sekali, belum pernah ke tanah suci ini. Kalo saya mau jawab, "Beli di tanah Abang," misalnya, saya kan tidak tahu pasti :D

      Delete
  3. Hahaha iya ya daripada salah jawab mending bilang gak tahu~

    ReplyDelete
  4. hmm.. tak semua hal perlu diketahui dengan detail ^^ setuju kak niar :)

    ReplyDelete
  5. salam gan ...
    menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
    di tunggu kunjungan balik.nya gan !

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^