Blogging for Sharing and Caring - Sekolah Pesisir


Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com   

Salah satu manfaat dan kenikmatan blogging (ngeblog) adalah menyebarluaskan berita yang dapat memenuhi hajat hidup manusia. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan kawan-kawan saya di komunitas blogger Anging Mammiri Makassar.

Kawan-kawan blogger Anging Mammiri aktif membantu mewujudkan tempat belajar bagi “sekolah gratis” bernama Ruma Sokola, disebut juga Sekolah Pesisir karena letaknya di pesisir pantai yang pendiriannya dulu digagas oleh Sokola, sebuah komunitas alternatif untuk pendidikan mendirikan Ruma Sokola di Makassar pada bulan Januari 2005[i].

Hal ini dikarenakan banyaknya anak putus sekolah di kampung Bayang – kampung yang hanya berbatasan seutas rambut dengan Tanjung Bunga – sebuah kawasan yang sangat giat bertumbuh secara ekonomi dengan adanya pusat-pusat perbelanjaan, rekreasi dan diwarnai dengan pemukiman mewah dan boarding school.


Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com
Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com
Berikut kutipan artikel dari Portal Panyingkul yang saya copy dari Blog Sekolah Pesisir (Ruma Sokola):


Dengan kurikulum yang tak mengacu pada kurikulum sekolah biasa, Ruma Sokola memberi kebebasan pada siswa belajar sesuka hati. Ada empat kelas yang menjadi acuan. Pukul delapan pagi, playgroup untuk usia empat hingga enam tahun. Kelas literasi dengan materi membaca, menulis, dan berhitung untuk usia enam ke atas pada pukul 10 sampai 12 siang. Bahasa Arab (mengaji) pada pukul empat sore. Dan keterampilan komputer untuk usia belasan pada pukul enam sore.

Di tahun kedua ini Sekolah Pesisir memiliki empat puluh siswa yang terdaftar. Namun yang aktif belajar hanya sekitar 20 orang. Hal ini disebabkan karena mereka lebih memilih membantu orangtuanya untuk menopang ekonomi keluarga. Mencari kerang atau berjualan goccang menjadi pekerjaan yang harus mereka jalani.

Goccang (bahasa Makassar yang artinya diguncang/dikocok –ed) adalah sebuah permainan yang menyerupai judi. Dengan taruhan seratus rupiah sekali main setiap orang harus mencocokkan kartu yang ia pegang dengan kartu yang dipegang sang penjual. Ketika kartu yang keluar sama, sang pemain mendapatkan hadiah: makanan ringan, biskuit, hingga sampo. Biasanya dengan modal Rp.20.000 sang penjual dapat untung hingga Rp.40.000 jika pemain tak pernah berhasil mencocokkan kartu. Selain berjualan goccang, anak-anak itu terkadang ngamen di kawasan pusat jajanan Pantai Losari hingga larut malam. Sejumlah anak bahkan mengisi harinya untuk mengais limbah sampah yang bermuara di perairan sekitar tempat tinggal mereka.


Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com
Namun sayang, kabarnya pada bulan Mei 2012 ini, para penghuni Ruma Sokola harus segera pindah karena pemilik tanah akan mempergunakan tanah yang selama ini dipakai untuk kegiatan Ruma Sokola.  Oleh karenanya pihak Sokola berusaha membeli tanah di lokasi yang tak jauh dari situ.

Penggalangan dana terus dilakukan, salah satunya diadakan pada tanggal 16 Maret bertajuk ‘Sharing is Caring’ yang diadakan di gedung BaKTI. Saat itu berhasil digalang dana lewat lelang Foto yang bekerja sama dengan Komunitas Fotografi Boya-Boya serta dari donasi yang diberikan oleh para hadirin dan undangan. Dana yang terkumpul itu digunakan untuk membayar panjar tanah dan timbunan[ii].

Shunsuke Sakakibara
Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com
Baru-baru ini, Shunsuke Sakakibara – seorang mahasiswa S2 dari Graduate School of Law, Politics di Doshisha University di Kyoto, Jepang turut menjadi volunteer dalam mengajari anak-anak Ruma Sokola mengenai budaya Jepang seperti origami dan permainan rakyat di sana.  Tujuan kedatangannya ke Indonesia adalah ingin belajar bahasa Indonesia dan mencari pengalaman bergabung pada komunitas di Indonesia. Disela-sela kesibukannya belajar bahasa Indonesia di UNM, ia menyempatkan diri secara rutin setiap hari Rabu dan Minggu ke Ruma Sokola.

Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com
Berbagai cara bisa dilakukan untuk membantu Sokola Pesisir Mariso, yakni :

Memberikan donasi sukarela kepada mereka melalui akun :
BNI Cab. Mattoangin,
a.n. Andi Sulfiani qq Sokola Pesisir
no. 0243682214

Menyumbangkan pakaian layak pakai anda yang nantinya akan dijual murah kepada masyarakat setempat dan hasil penjualannya akan ditabung untuk penggalangan dana sekolah mereka. Sumbangan pakaian layak pakai anda bisa diberikan langsung ke alamat:

Sokola Pesisir Mariso di Jl. Nuri lr. 300, no 131, Makassar (a.n Efi Sulfiani di  081355505895, Habibi di  081242249056 dan Imran di 082190358797)

Kampung Buku, Komp. CV Dewi, Jl. Abd. Dg. Sirua 192E, Makassar (a.n  Anwar Jimpe Rahman, 081342398338)

Membeli produk karya anak-anak Pesisir Mariso berupa kerajinan tangan, buku, foto, lukisan dan film. Info mengenai produk anak-anak Pesisir Mariso bisa menghubungi : Efi Sulfiani (081355505895)

Menyebarluaskan informasi ini ke sanak, kerabat, teman dan handai taulan lainnya.

Memberitahu bos, pimpinan, direksi kantor tempat anda bekerja agar diikutkan kedalam program CSR kantor anda.

Turut hadir dan berpartisipasi pada acara penggalangan dana yang pelaksanaannya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Mari kita membantu Sokola Pesisir Mariso agar kegiatan belajar mereka tetap bisa berlanjut untuk masa depan anak-anak Mariso yang lebih baik.

Email Sokola Pesisir Mariso : pesisirkita@yahoo.co.id
Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com
Foto:  http://sekolahpesisir.wordpress.com

Makassar, 15 Mei 2012

Silakan dibaca juga:





[i] Citizen reporter Dwiagustriani menelusuri kehidupan anak-anak di kawasan kumuh di Kelurahan Lette dan Kampung Buyang, Makassar. Mengenai  ini dimuat di di Portal Panyingkul, sebuah media citizen journalism.
[ii] http://sekolahpesisir.wordpress.com/2012/04/


Share :

20 Komentar di "Blogging for Sharing and Caring - Sekolah Pesisir"

  1. di deket tanjung bunga ada kampung seperti itu? wah kontras banget ya.. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah begitulah ...
      Seperti juga di balik gedung2 pencakar langit di Jakarta ada yang seperti ini

      Delete
  2. Subhanallah.. ;)
    program sekolah yg menariiik^^

    Shunsuke Sakakibara..orang jepang yg sosial, yaa ^^

    www.aniamaharani.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, mau2nya belajarnya ke Makassar. Koq bukannya ke Jawa ya :D

      Delete
  3. yaa allah di ambil tanah nya yaa mbak, miris yaa liat nya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah, begitulah kalau bukan milik sendiri Niar, suatu saat mesti tanahnya diambil pemiliknya kecuali kalo sdh diwakafkan

      Delete
  4. Senangnya jadi blogger ya Mbak, bisa berbagi untuk kebaikan :)

    Blogging for Sharing and Caring....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alahmdulillah mbak, sebuah keajaiban bahkan dari dalam kamar kita bisa sharing and caring :)

      Delete
  5. sebuah kegiatan yang mulia sekali ya mbak, selain hobi nge blog, para blooger di sana juga bisa berbagi ilmu dengan yang membutuhkan ya.semoga ke depan nya makin lancar ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, teman2 blogger Anging Mammiri aktif, mbak. Kalo saya, hanya bisa meneruskan artikel ini saja, sulit kalo mau ke mana2 soalnya ribet urusan rumah :D

      Delete
  6. Salut buat anging mamiri, sukses para blogger dan rumah sokola. Semoga anak2 bs mencapai cita2 mereka! Aamíin... ;-)

    ReplyDelete
  7. halo gan,
    tetap semangat tinggi ya untuk jalani hari ini ! ditunggu kunjungannya :D

    ReplyDelete
  8. Istilah baru buatku nih... Sokola sama Goccang :D

    ReplyDelete
  9. Découvrez toutes les vidéos buzz de la planète.

    ReplyDelete
  10. orang jepang saja sampai tergugah hatinya ya, ah jadi malu.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^