Makan Pisang Goreng dengan Nasi

        Saat mama menyodorkan pisang goreng di piring dan berkata, "Makan pisang gorengnya, Nak," Athifah berkata, "Makan pakai nasi, Ma." Mama bingung, lha ini kan pisang raja masak yang digoreng, rasanya manis, mau dimakan pakai  nasi? Pisang mengkal pun tidak biasa dimakan dengan nasi oleh orang di rumah ini.
        Mama berkata, "Tidak dimakan dengan nasi, Nak. Tidak enak."
        Athifah berkata, "Iya, pakai nasi. Putri Cantik bilang, dimakan dengan nasi."
        Mama pernah membaca, dalam psikologi anak seusia Athifah bisa saja punya teman khayalan. Dan Athifah punya teman khayalan, ia suka menyebut-nyebut "Putri Cantik"
Makassar, 3 Juli 2011
Putri Cantik, Putri Cantik ... masih ada hal aneh lain-kah yang kau ajarkan pada nona ini?


Share :

Related Posts :

  • Mama Dulu Selalu Ranking? Athifah pernah bertanya, “Mama, apa Saya harus ranking satu seperti Kakak Affiq?” Affiq, saat masih duduk di bangku sekolah dasar meman… Selengkapnya...
  • Athifah, Sang Pelindung Mama Athifah ini lucu. Kalau melihat Mama dan Papa berdekatan, misalnya duduk bersisian sambil mengobrol, maka ia melakukan “tindakan pemisahan”… Selengkapnya...
  • Asesoris Tidur "Ma, dua malam mi Saya berhasil tidur dengan mata tertutup," tutur Athifah bangga.  Bukan sekadar tutup mata seperti biasanya, maksu… Selengkapnya...
  • Pilih, Siapa yang Ikut! “Ikut, Ma”, ini tanggapan standar Athifah saat tahu Mama dan Papa hendak keluar rumah. Setelah itu ia sibuk menyiapkan tasnya. Biasanya Mam… Selengkapnya...
  • Memuji Mama "Enak sekali masakannya Mama," Athifah memuji masakan Mama, semacam martabak mie plus tahu. Mama tersenyum, menikmati perasaan berbunga-b… Selengkapnya...

4 Komentar di "Makan Pisang Goreng dengan Nasi"

  1. wah... seru baca blog ini.

    athifah itu anaknya ya?

    Anak kecil memang masih imut dan tidak terlalu berpkir rumit seperti orang dewasa.
    tapi seru mengikuti setiap langkahnya.
    kadang dibuat jengkel, tapi kadang bikin ketawa.
    sukses.. salam.

    ReplyDelete
  2. Iya .. anak kedua saya ...
    Btw, terima kasih sudah mampir di sini :)

    ReplyDelete
  3. Subhanallaah, blog yg sangat menarik. Fiqthiya, Athifah, Afyad, dan adik2 nanti akan sangat senang membaca kenangan indah mereka yg ditulis sendiri oleh bundanya. Kenapa tidak dibukukan, Bunda Fiqthiya?

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah .. pak Sukma Abadi. Terima kasih sudah menyempatkan memberi komentar. Buku? Wah .. pingin ... tapi untuk sementara di blog dulu :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^