Atmaji Sapto Anggoro, Sosok di Balik Tirto.id

Akhir-akhir ini saya sering mendengar tentang Tirto.id dari suami saya. Pak suami sering membaca ulasan mengenai sejarah dan politik di portal tersebut. Suatu kali, teman-teman blogger ramai membincangkan sebuah artikel di Tirto.id yang berjudul Di Balik Keputusan Google Suntik Mati Beberapa Layanannya. Di waktu lain, nama portal artikel ini lewat di depan mata saya saat sedang online. Kamis malam - dua pekan lalu, acara Rosi di Kompas TV sedikit menyinggung Tirto.id sehubungan dengan berita yang lagi hangat mengenai Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. Tirto.id mengangkat reportase jurnalis Allan Neirn tentang upaya kudeta atas Presiden Jokowi dengan sasaran antara aksi bela Islam gara-gara Pak Ahok. Tidak dipungkiri, Tirto.id kini menjadi fenomena tersendiri.


Apa itu Tirto.id?

Tirto.id adalah media online terkini. Menyajikan tulisan dan infografik berita nasional dan internasional serta analisis berdasarkan fakta dan data (about Tirto). Hasil penelusuran saya menggunakan www.visitorsdetective.com menemukan bahwa:
www.tirto.id is one of the biggest websites in the world! It is bigger than 100% of all other websites.

Salah satu website terbesar di dunia! Wow! Disebutkan di situ bahwa website ini terletak pada peringkat keenam dunia dengan jumlah visitor per hari sebanyak 220.169. Ini pencapaian yang luar biasa mengingat usia website-nya yang baru 1,3 tahun[1]. Bandingkan dengan www.expressen.se di peringkat kelima. Website berbahasa Swedia yang usia website-nya sudah 20,6 tahun ini jumlah visitor-nya per hari 273.649.

Tirto.id mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia karena cara penulisan artikelnya berbeda daripada penulisan artikel di portal-portal online lainnya. Konten Tirto.id ditulis dengan cara yang berbeda dan bahasannya jauh lebih mendalam. Menurut suami saya, beliau sering mendapatkan sesuatu yang baru ketika membaca Tirto.id. Wow!

Siapakah sosok di balik Tirto.id?

Profil pendiri Tirto.id dengan mudah dapat ditemukan di Wikipedia[2]. Namanya adalah Atmaji Sapto Anggoro, akrab disapa Sapto. Dia lahir di Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 4 Oktober 1966. Usai menamatkan pendidikannya di SMAN 1 Jombang, Sapto meneruskan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS). Sapto memulai karier kewartawanannya di Surabaya Post, Harian Buana, dan Republika.

Hasil penelusuran saya ketika mencari traffick Tirto.id

Saat berselancar di Selasar[3], saya menemukan dua ulasan dari orang-orang yang mengetahui latar belakang pendiri Tirto.id. Di media sosial itu, Arfi Bambani - Chief Content Officer Selasar[4] menceritakan tentang Sapto yang sebelum bergabung di Detik.com menjadi “pemasok berita” melalui Budiono Darsono. Budi Darsono[5] adalah salah satu pendiri portal berita Detik.com. Sapto kemudian menjadi wartawan 01-nya Detik.com. Seperti karyawan-karyawan awal Detik.com lainnya, Sapto berhak mendapatkan Employee Stock Option (ESOp), yaitu hak mendapatkan dividen jika Detik.com mendapatkan keuntungan.

Hal menarik mengenai kemampuan lelaki yang "suka" bisnis media dalam dunia jurnalistik yang ditulis Arfi adalah:
Sapto adalah karyawan detik.com yang ilmunya paling mumpuni karena pernah menjajal berbagai posisi, mulai dari konten, marketing sampai HRD. (Mungkin kemumpunian ini yang kemudian hari membuat beliau sukses di berbagai startup yang dikembangkannya).

Sapto lalu keluar dari Detik.com dan menjual ESOp yang diperolehnya. Ia lantas mendirikan Merdeka.com atas inisiatif rekan sekaligus investor Steve Christian. Dalam kurun waktu dua tahun Merdeka.com posisi tiga besar media online nasional.

Salah satu ventures capital dari Singapore masuk dengan nilai yang tidak kalah besar dari Detik.com sebelumnya. Di Merdeka.com, Sapto menulis kolom Entrepreneurship. Setiap pekannya ia menulis dan mencari ide tulisan tentang bagaimana ide-ide sederhana bisa menghasilkan bisnis. Ada yang fakta namun ada yang rekaan. Tanpa sadar dalam waktu setahun lebih, ada 70-an tulisan dihasilkan. Dari ketujuhpuluhan tulisan itu disortir hingga tinggal 40-an dan dibukukan ke dalam buku berjudul Mantra Justru.

Mantra Justru bukan buku pertama Sapto. Sebelumnya, dia pernah menerbitkan buku berjudul Legenda Media Online. Buku itu memuat rangkaian mozaik yang terpisah-pisah selama dia bekerja di Detik.com. Ada pula wawancara para pendiri yang sebagian sudah keluar dan mencari teori tentang 3W (what, where, when) yang dipakai Detik.com.

Sapto merasa penting membuat buku Legenda Media Online karena baginya Detik.com sebagai media online kenamaan Indonesia, layak didokumentasikan. Dia memberanikan diri karena terlibat sejak awal Detik.com beroperasi meskipun bukan pemilik ataupun pendiri.

Atmaji Sapto Anggoro berbagi ilmu dengan Tim Selasar di Padepokan Asa. Sumber:
https://www.selasar.com/question/12159/Siapa-Atmaji-Sapto-Anggoro-Pendiri-dan-CEO-Tirto-id

Tentang Atmaji Sapto Anggoro, rupanya tak hanya terbatas pada apa yang saya tuliskan di atas. Lelaki yang pernah menjadi CNO Kapanlagi Network ini juga anggota pendiri PANDI[6] dan mantan Sekretaris Jenderal APJII[7] periode 2012-2015. Ia merupakan pendiri Media Monitoring Binokular[8], dan pendiri Padepokan ASA di Wedomartini, Yogyakarta. Padepokan ASA[9] ditujukan sebagai inkubator dan jembatan bagi organisasi dan komunitas agar dapat lebih merangkul masyarakat.

Miftah Sabri – Pendiri dan CEO Selasar menulis di Selasar bahwa anak anak muda antusias menggali ilmu di padepokan seluas 2000 meter persegi yang terletak di tengah persawahan yang asri tersebut[10]. Di dalam tulisannya, Miftah berkisah mengenai pengalamannya menemui Sapto yang berbagi ilmu di Padepokan Asa.

Well, hasil penelusuran kali ini membuat saya berdecak kagum. Semoga semua yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh Atmaji Sapto Anggoro bermanfaat bagi masyarakat luas dan menuai berkah dari Allah SWT.

Makassar, 19 Mei 2017


Catatan kaki:


[1] Usia domain saya cek di www.seoreviewtools.com
[2] Profil Atmaji Sapto Anggoro: https://id.wikipedia.org/wiki/Atmaji_Sapto_Anggoro
[3] Selasar.com adalah medsos yang mempertemukan banyak orang. Tak cuma bertegur sapa, Selasar bisa menjadi wahana bertukar ide, gagasan, pengalaman, pengetahuan, insight, dan hal-hal positif lainnya (https://www.selasar.com/question/3882/Apa-itu-Selasar)
[4] Sumber: https://www.selasar.com/question/12159/Siapa-Atmaji-Sapto-Anggoro-Pendiri-dan-CEO-Tirto-id
[5] Profil Budi Darsono: https://id.wikipedia.org/wiki/Budiono_Darsono
[6] PANDI merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk pada 29 Desember 2006 oleh Pemerintah Republik Indonesia bersama komunitas internet Indonesia. PANDI dibentuk untuk mengelola nama domain .ID secara profesional, akuntabel, dan transparan sesuai dengan kaidah hukum Republik Indonesia. Sumber: https://pandi.id/profil/tentang-pandi/.
[7] APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Sumber: https://www.apjii.or.id/pengurus/latar_belakang
[8] http://www.binokular.net/why
[9] http://www.padepokan.id/tentang-kami/
[10] Sumber: https://www.selasar.com/question/12159/Siapa-Atmaji-Sapto-Anggoro-Pendiri-dan-CEO-Tirto-id


Share :

9 Komentar di "Atmaji Sapto Anggoro, Sosok di Balik Tirto.id"

  1. Satu-satunya penulis di Tirto yang saya kenal cuman Arman Dhani. Saya juga suka gaya menulis di blog pribadinya.

    ReplyDelete
  2. cita2 saya dari dulu ingin menjadi orang yang hidup bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk orang banyak juga. Jadi lu ngelihat orang sukses itu rasa hati iri aja ya. sambil doa mudah2an saya juga bisa kaya gtu.

    ReplyDelete
  3. Waah, inspiratif kisah Sapto yang udah melanglang buana di jagad berita.

    ReplyDelete
  4. Inspiratif sekali ya beliau ini, saya speechless bacanya..

    ReplyDelete
  5. iya nih saya sangat suka sekali artikel artikel yang dituliskan didalam tirto.id saya responsive lah kalo dibaca... artikelnya mudah dipahami dan selalu update... bagus banget :)

    ReplyDelete
  6. Aku pernah baca artikel-artik di Tirto. Sebagian besar aku suka karena berimbang. Keren ya, view per harinya. Padahal masih baru.

    ReplyDelete
  7. Tulisan mbak juga lengkap dan mendalam. Saya ingin mengikuti jejak mbak nih, melengkapi referensi dan dicantumkan di footnote.

    ReplyDelete
  8. Saya senang sekali menulis. Adakah lowongan menjadi penulis di media tirto.id.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^