Showing posts with label Namanya Juga Anak-Anak. Show all posts
Showing posts with label Namanya Juga Anak-Anak. Show all posts
Bukan Pak Satpam

Bukan Pak Satpam

“Helmnya Athifah beberapa kali ketinggalan di sekolah. Pernah malah disimpankan sama pak satpam,” Mama dan Tante Leha membincangkan tentang Athifah dan helmnya.

Pagi itu Afyad ribut menyuruh Athifah mengambil helmnya. Dia suka memperhatikan kelengkapan kakak-kakaknya sebelum ke sekolah, terutama helm. Menjelang berangkat ke sekolah baru disadari bahwa helm berwarna pink itu ketinggalan di sekolah.

“Bukan pak satpam. Kepala sekolahku namanya Pak Sappa!” Athifah menyela perkataan Mama.

“Maksud Mama, helm Athifah kan waktu itu pernah disimpankan sama pak satpam karena ketinggalan di sekolah, bukan di kelas,” Mama menerangkan.
Baca selengkapnya
Dihukumnya Selasa Saja, Ya

Dihukumnya Selasa Saja, Ya

"Kasih tahu saya di mana Mama simpan penghapus cadangan," pinta Athifah.
"Tidak!" tegas Mama.

Keesokan harinya ...

"Mama, mana penghapus cadangan?"
"Lho, penghapus yang kemarin, mana?"
"Hilang! Saya dihukum tidak dapat uang jajan ya, Mama?"
"Iya!"

Hm, nona mungil ini sudah tahu konsekuensinya. Hukuman menghilangkan barang di sekolah adalah peniadaan uang jajan. Karena jam sekolahnya masih pendek (sekitar 2,5 jam), Mama tega saja memberi bentuk hukuman ini toh sebelum ke sekolah Athifah diberi makan dulu. Bentuk hukuman ini bagus juga sesekali, buat meredam keinginan jajan Athifah yang menggebu-gebu.
Baca selengkapnya
Film Pasaran

Film Pasaran

“Mama suka film Rapunzel?” tanya Athifah pada suatu sore.

“Tidak,” tukas Mama yang memang tidak suka nonton film. Kalau pertanyaan itu dilontarkan padanya saat usianya sebaya dengan Athifah, ia tentu mengatakan suka. Dulu Mama juga suka dengan dongeng Rapunzel, gadis berambut pirang super panjang itu.

“Afifah ranking satu juga tidak suka, Ma. Katanya itu film pasaran, banyak dijual di pasar. Afifah sukanya film Frozen,” ada frasa kata “ranking satu” setelah nama Afifah karena ada dua anak perempuan bernama Afifah yang sekelas dengan Athifah.

“Aih sama ji, Frozen juga pasaran,” Affiq yang mendengar percakapan ini langsung menimpali.

“Tidak! Film Rapunzel yang pasaran – banyak dijual di pasar. Kalau film Frozen tidak pasaran!” sahut Athifah setengah gusar.

Tampaknya ia yakin sekali. Entah kenapa. Mungkin karena ia dan Afifah sudah melakukan riset pasar?

Mama diam saja. Tapi bukan benar-benar diam. Karena Mama sedang berusaha menyembunyikan wajahnya yang menyimpan cengiran geli. Mama baru sadar kalau putri mungilnya sudah belajar mengenai istilah “pasar” dan “pasaran” dan menemukan hubungan antara keduanya!


Makassar, 31 Oktober 2014
Baca selengkapnya

Foto Selfie Ala Athifah

Setiap hari, Athifah menyempatkan diri bermain bersama kedua ekor ayam ini. Dia tak jijik menggendongnya ke sana ke mari. Dan gadis mungil ini akan marah luar biasa kalau ada  yang menggodanya hendak memotong dan memasak ayam-ayam itu.

“Tidak boleh!” katanya.

Suatu hari, ia memperlihatkan foto-foto hasil jepretannya pada Mama.

“Mama, ini foto selfie,” katanya.
Baca selengkapnya

Mama, Jangan Begitu Sama Ayamku!

“Ma, Afyad kasih tumpah makanannya ayam!” lapor Athifah.

Mama pun bergegas, melihat kekacauan apa yang sudah ditimbulkan oleh bocah lima tahun itu.

Terlihat ceceran nasi di atas meja, tempat meletakkan peralatan mencuci pakaian di pekarangan samping. Seekor ayam peliharaan Ato’ (kakek) berada di atas meja itu.

Baca selengkapnya