Dejavu.
Itu
yang seolah-olah saya rasakan ketika menyaksikan tarian Saman dibawakan oleh
adik-adik kelas dari anak sulung saya – Affiq pada “Tasyakuran dan Pelepasan”
SMP-nya. Pasalnya, 27 tahun yang lalu, saya juga membawakan tarian ini di
gedung yang dulu bernama Gedung Manunggal ini. Bedanya, 27 tahun yang lalu itu
perpisahan SMP saya, kini saya menghadiri perpisahan SMP sulung saya. Ah, waktu
begitu cepat berlalu.
Ingatan saya menerawang kepada diri saya dan teman-teman perempuan yang tampil polos seadanya
dengan pakaian khas ABG kala itu, terkecuali mereka yang mengisi acara. Kini
zaman sudah berubah. Anak-anak perempuan – kelas IX, kawan-kawan Affiq tampil modis
dengan balutan kebaya dan banyak di antara mereka yang ber-make up.
Lagu
Indonesia Raya di awal acara, menggugah semangat kebangsaan. Berwibawa sekali
lagu kebangsaan kita. Rampak gendang Makassar yang ditabuh sebelumnya, sudah
menaikkan semangat saya. Tak ketinggalan, paduan suara membawakan “lagu
kebangsaan” sekolah, yang bertempo mars.
Tiga orang
MC menarik perhatian saya. Mereka membawakan acara dalam 3 bahasa berbeda:
Indonesia, Arab, dan Inggris. Namun yang paling menarik hingga menggetarkan
relung hati saya adalah lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an yang dibawakan oleh
seorang siswi bernama Nur Insani. Nur Insani yang pernah mengikuti MTQ tingkat
Sulawesi Selatan ini membaca ayat-ayat suci dengan sangat indah. Tak terasa air
mata saya menitik menyimaknya.
Kemudian,
berturut-turut memberikan sambutannya:
- Bapak Zakir Sabara – ketua panitia pelaksana, salah satu orang tua siswa.
- Bapak Abdul Rafik – kepala MTsN Model Makassar.
- Bapak Samsir Rahim – ketua majlis MTsN Model Makassar.
- Bapak Abdul Wahid Thahir – kepala kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
- Bapak Agus Arifin Nu’mang – wakil gubernur Sulawesi Selatan selaku tamu kehormatan.
Bapak
Zakir, Pak Rofik, dan Pak Samsir menjelaskan kalau acara ini diselenggarakan
oleh para orang tua murid. Bapak Rofik mengatakan, patut disyukuri pelepasan kelas
IX kini. Tahun ini jumlah siswa yang tamat sebanyak 451 orang. Kejujuran
diupayakan dalam pelaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). “Kalau
butuh kualitas, harus jujur,” pungkas Pak Rofik.
Tahun
ini, untuk pertama kalinya MTsN menyelenggarakan UNBK. Penerimaan siswa baru
pun demikian, pertama kali menggunakan komputer – sistem online. Namun tetap ditekankan uji kompetensi pengetahuan umum
agama dan qira’ah.
Menurut
Pak Samsir, MTsN bukanlah sekolah unggulan atau populer, melainkan SEKOLAH YANG DIUNGGULKAN MASYARAKAT. Tahun lalu, hampir 2.000
pendaftarnya namun MTsN Model hanya menerima 300 siswa dengan standar nilai 8.
Bapak
Abdul Wahid mengungkapkan bahwa MTsN Model sekarang sudah bagus, posisi ranking 1 di Makassar bahkan pernah
diraihnya. Ia berharap MTsN Model di Sulawesi Selatan ditambah mengingat animo
masyarakat yang sangat besar (untuk menyekolahkan anaknya di MTsN Model).
Selanjutnya,
diumumkan siswa-siswi berprestasi. Merinding rasanya mendengar nilai-nilai
mereka disebut. Cetar sangat! Affiq
bagaimana? Dia tak masuk di antara nama-nama yang disebutkan. Tapi saya tak
mempermasalahkannya. Saya yakin tiap anak punya keunggulan masing-masing. Kecerdasan
mereka tidak bisa dipatok dengan angka dan ranking.
Sebagai ibu, saya tahu kelebihan anak-anak saya. Sayangnya, kurikulum sekolah
tak menguji sisi kelebihan mereka padahal pada sisi kelebihan itu, saya berani
mengatakan merekalah salah satu yang terbaik di kota ini!
Para lulusan terbaik |
Bapak
Agus Arifin Nu’mang menyinggung dalam speech-nya,
mengenai ini, “Anak yang
berhasil di dunia kerja bukannya karena IQ tinggi, melainkan karena kejujuran
dan kedisiplinan.”
Pak Agus berharap MTsN membina karakter
anak didiknya. Terlebih karena anak-anak kita sekarang bersaing dalam era
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan generasi ke depan (akan lebih) kompetitif.
Pak
Agus menyampaikan bahwa IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Sulawesi Selatan
berada di urutan 24 (dari 30) pada tahun 2000. Hal inilah yang mendasari
gagasan pendidikan dan kesehatan gratis karena variabel IPM adalah pendidikan
dan kesehatan. Untuk gagasan tersebut, Sulawesi Selatan (Sul Sel) merupakan
provinsi pertama yang melaksanakannya di Indonesia. Bersyukur, IPM Sul Sel
meningkat, menjadi 15 (dari 34) di tahun 2013.
Ngomong-ngomong,
salah satu wujud kepedulian dalam bidang pendidikan, pemerintah provinsi mempersiapkan beasiswa, lho ...
untuk tamatan SMA. Diberikan
selama 2 semester di PTN dan PTS.
Kelas IX-8 |
Kata
pak wagub, pertumbuhan ekonomi Sul Sel besarnya 7,15. Angka ini masuk dalam
kategori 3 besar di negara kita. Sementara secara nasional hanya 4 koma sekian.
Menurutnya lagi, situasi kita sangat kondusif untuk membangun.
Serangkaian
proses berlangsung kemudian: menyanyikan Himne Guru, pembacaan do’a, dan foto
bersama. Selanjutnya sambutan dari perwakilan siswa yang meninggalkan
adik-adiknya dan dari siswa yang ditinggalkan – ini juga merupakan bagian
menarik bagi saya. Kedua anak itu begitu percaya diri membawakan pidatonya.
Acara
dilanjutkan dengan suguhan Himne Madrasah, sebelum masuk ke acara pamungkas:
pemberian medali kepada semua anak kelas IX. Yeayy, alhamdulillah ...
Makassar, 20 Juli 2016
Terima kasih kepada semua panitia yang sudah bekerja keras
menyelenggarakan acara tasyakuran yang berlangsung tanggal 1 Juni 2016 lalu ini. Terima kasih kepada semua guru yang telah
membimbing putra saya. Semoga MTsN Model sukses menanamkan karakter baik bagi
anak-anak didiknya.
Catatan:
Untuk
penyelenggaraan tahun depan, ada baiknya hidangan bagi orang tua murid
dibagikan dalam bentuk nasi dos atau kalau mau prasmanan, harap disediakan 3
meja makan. Sekadar saran, no heart
feeling yaa.
Share :
Selamat atas masuknya si sulung kedunia baru yang tentu lebih luas semoga tetap menjadi si sulung yang selalu menjadi kebanggaan.
ReplyDeletengajinya bisa bikin air mata menetes....nggak kebayang betapa indahnya hal tersebut, yang membawakan Nur Insani yang pernah mengikuti MTQ di Sulsel rupanya.
Aamiin. Terima kasih Mang Lembu
DeleteTime Flies ya mba Niar..
ReplyDeletebiasanya emang lebih praktis kalau hidangannya kotakan ya ...
Iya Mbak Fitri.
DeleteBenar, lebih praktis dan tidak perlu berdesak-desakan.
GEdung masih sama, tapi bentuk bangunan pasti sudah berubah ya mbak?
ReplyDeleteSelamat ya mas Affiq sudah lulus SMP, makin sukses di SMU :)
Bentuk bangunan masih sama :)
DeleteTerima kasih :)