Saya Laki-Laki Atau Perempuan?

“Ma, jenis kelaminku laki-laki atau perempuan?” tanya Athifah sepulang sekolah.

“Hah? Maksud yey?” Saya terkejut mendengar pertanyaan Athifah. Setahu saya Athifah sudah tahu, sudah fix kalau jenis kelaminnya perempuan.

“Bingung ka’, Saya laki-laki atau perempuan?”

“Memangnya Athifah punya (maaf) burung?”


“Tidak.”

“Nah, kenapa ditanyakan?”

Sumber: http://www.moroccoworldnews.com/
“Habis .... Saya kan suka main mobil-mobilan. Mama dulu suka main mobil-mobilan juga?”

“Tidak apa-apa toh. Anak perempuan tidak apa-apa suka main mobil-mobilan. Kalau Mama, dulu Mama tidak suka main mobil-mobilan.”

“Tapi Mama sering main sama Om Uyi?”

“Tidak. Eh ... iya ... Mama sering main sama Om Uyi kalau lagi di rumah.”

Percakapan berhenti sampai di sini.

Jenis permainan memang sering menjadi seperti sebuah stereo type. Bahwa anak perempuan harusnya main boneka atau masak-masakan, bukannya main mobil-mobilan. Atau anak lelaki tidak boleh main boneka.

Padahal kan tidak benar juga kalau jenis mainan bisa mempengaruhi orientasi seksual anak-anak. Yang penting kan anak-anak tetap diawasi. Tetap diperhatikan. Apa salahnya kalau ada anak lelaki sesekali mau main boneka atau anak perempuan sesekali mau main mobil-mobilan?

Adapun dengan penyebutan jenis kelamin. Sebagian orang menyalahkan penyebutan kata (maaf) “burung” untuk jenis kelamin lelaki. Saya tak setuju karena penyebutan ini sudah lazim di banyak daerah di Indonesia, sejak zaman dulu. Meminjam istilah bahwa “bahasa adalah kesepakatan”, sejak dulu sekali masyarakat Indonesia sudah sepakat dengan istilah ini. Kalau tak setuju dan hendak menggantinya dengan istilah yang dianggap lebih pas, silakan saja tapi jangan menyalahkan sebuah kesepakatan yang sudah lama terbentuk di negara ini. Beda halnya kalau saya menggantinya dengan kata “buaya” misalnya. Nah, itu baru salah J.


Makassar, 31 Maret 2015


Share :

6 Komentar di "Saya Laki-Laki Atau Perempuan?"

  1. He..he..he...anak saya yg no 4 suka boneka, yg no 5 suka bunga.

    ReplyDelete
  2. Fayda juga suka main mobil2an, main kelereng, main kartu karena ngikutin kakaknya yg laki2 :)

    ReplyDelete
  3. Asal diarahkan, main apapun nggak masalah ya Mak Niar...

    ReplyDelete
  4. buat pelajaran nih kalau nanti besar Aisyah nanya gitu juga :D

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^