PLN, Antara Krisis Energi dan Ketersediaan Listrik

Pernah hidup tanpa listrik? Saya pernah. Pada awal tahun 1989, ketika saya mengikuti orang tua pindah ke rumah baru milik orang tua saya. Waktu itu kami bisa hidup berbulan-bulan tanpa listrik, juga tanpa telepon. Rasanya biasa saja. Happy-happy saja.

Kalau sekarang hidup tanpa listrik …. Waaah, rasanya kesulitan hidup bertambah. Pasalnya karena saya harus mengurusi ketiga buah hati saya dan menyelesaikan aneka pekerjaan rumah sendirian. Kalau di masa sekolah dulu ada yang mengurus urusan dapur dan cucian, sekarang harus mengurus sendiri. Belum lagi berbagai urusan menjadi lebih terkendala manakala telepon genggam kehilangan dayanya. Makanya kesulitan lebih terasa.

Akhir-akhir ini pemadaman listrik di berbagai daerah terjadi. Bila diusut-usut, penyebabnya bermuara pada KRISIS ENERGI. Produksi listrik oleh PLN membutuhkan energi yang sebagian besar berasal dari sumber energi fosil (batu bara – sebesar 43% dan minyak bumi – sebesar 24%).


Sumber: www.globalwarmingisreal.com
Pesatnya laju pertambahan penduduk akhir-akhir ini, disertai dengan pesatnya pertumbuhan industrialisasi dunia mengakibatkan terkurasnya cadangan energi khususnya energi fosil (yang merupakan sumber utama energi dunia) dalam jumlah besar.

Pada tahun 2012 lalu, diketahui fakta sebagai berikut[1]: cadangan minyak bumi di Indonesia diprediksi 9 milyar barel, dengan tingkat produksi rata-rata 0,5 milyar barel per tahun, dan diperkirakan akan habis dalam waktu 18 tahun. Cadangan gas diperkirakan 170 TSCF (trilion standart cubic feet) sedangkan kapasitas produksi mencapai 8,35 BSCF (billion standart cubic feet). Sedangkan, cadangan batu bara diperkirakan 57 miliar ton dengan kapasitas produksi 131,72 juta ton per tahun (untuk batu bara, perkiraan kasarnya akan habis dalam 432 tahun).

Sementara itu tuntutan kebutuhan energi listrik di seluruh wilayah makin meningkat setiap tahunnya[2] dan pemakaian energi yang bersumber dari fosil (minyak bumi dan batu bara) turut menyumbang secara signifikan pada pemanasan global yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.

Di sisi lain, saat ini masih ada kira-kira 10.000 desa di seluruh Indonesia belum terjangkau listrik (karena sulitnya menjangkau lokasi dan masalah dana). Sebagai BUMN yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energi untuk produksi skala besar yang berlangsung terus menerus yang memproduksi sebagian besar energi listrik yang digunakan di negara ini, PLN tentu saja perlu terus mengusahakan alternatif lain penggunaan sumber energi yang murah dan lebih ramah lingkungan.

Syukurnya, PLN memerhatikan pengadaan listrik melalui program CSR (Corporate Social Responsibility)-nya, yang dinamakan Program Desa Mandiri Energi. Melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH),  dimanfaatkan area yang relatif terpencil, sulit diakses jaringan listrik secara ekonomis tapi memiliki potensi sumber air yang potensial dan luas hutan yang memadai (untuk menjamin pasokan air).

Unit-unit PLTMH pun dibangun PLN bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada di beberapa lokasi ini[3]:
• Dusun Lebak Picung, menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar dan 1 musholla.
• Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW
• Dusun Kampung Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi 40 KK
• Dusun Bojong Cisono, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK
• Dusun Cibadak, kapasitas 6KW, menerangi 266 KK
• Dusun Cisuren, kapasitas 12KW, menerangi 120 KK
• Dusun Ciawi, kapasitas 6KW, menerangi 180 KK
• Dusun Luewi Gajah, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK
• Dusun Parakan Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK
• PLTMH di Sungai Code, Yogyakarta

Serah terima PLTMH di Dusun Pinal dari PLN, tepi Danau Toba, April 2014
Sumber: http://www.pln.co.id/blog/pln-bangun-pltmh-di-tepi-danau-toba/
Selain PLTMH, PLN juga membangun  Pembangkit Listrik Biogas di daerah yang memiliki kegiatan peternakan yang  produktif. Pembangkit biogas ini memanfaatkan kotoran ternak (biasanya sapi) sebagai bahan utama. Prosesnya dilakukan dengan memanfaatkan gas metan dari proses fermentasi kotoran ternak. Gas metan ini digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik atau dapat digunakan untuk memasak. Sisa fermentasi dapat pula digunakan sebagai pupuk. PLN bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM telah mendukung pengembangan komunitas berbasis optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa Bojong Sleman yang mandiri.

Setelah mengetahui tentang program CSR PLN yang bernama Program Desa Mandiri Energi, saya menjadi lebih tahu diri untuk tidak serta-merta menyalahkan PLN atas semua kekurangan dalam hal ketersediaan listrik di negara ini. Rupanya PLN sudah cukup berusaha. Adapun mengenai masih banyaknya desa yang belum terjangkau listrik, itu karena masih ada kendala lokasi yang cukup terisolasi dari sekelilingnya dan karena adanya masalah dana. Adapun mengenai krisis energi, adalah masalah global, masalah seluruh umat manusia di dunia ini yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian permintaan dengan persediaan.

Namun demikian, melalui blog ini saya menaruh harapan besar kepada PLN sebagai BUMN yang diberi amanah konstitusi negara ini sebagai penyelenggara kelistrikan untuk hajat hidup orang banyak, agar memperhatikan hal ini:

Pemenuhan kebutuhan investasi kelistrikan nasional sekitar 12,5 miliar dolar AS per tahun, sementara kemampuan PLN hanya 5 miliar dolar AS per tahun.  Kebutuhan listrik Indonesia akan meningkat 8,4 persen setiap tahun yakni meningkat dari 189 TWh (tera watt hour) menjadi 386 TWh pada 2023. Pelanggan juga meningkat dari 54 juta menjadi 77 juta atau bertambah 2,7 juta per tahun hingga 2023. Penambahan pelanggan akan meningkatkan rasio elektrifikasi[4] dari 80 persen menjadi 97,7 persen pada 2023. Semua kebutuhan ini harus dipenuhi dengan berbagai cara, termasuk meningkatkan efisiensi, memperbaiki sistem tarif dan juga kebijakan energi primer[5].

Besar pula harapan saya kinerja PLN akan semakin baik, sehubungan hal berikut: banyak pihak menaruh perhatian besar mengenai masalah krisis energi. Pemerintah, dalam hal ini presiden SBY dalam waktu dekat akan segera menandatangani Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), hal tersebut disampaikan Presiden saat pertemuan dengan Anggota Dewan Energi Nasional Unsur Pemangku Kepentingan tanggal 7 Oktober 2014, yang lalu di VIP Bandara Internasional Juanda di Surabaya. Aggota DEN Herman Darnel Ibrahim mengatakan bahwa KEN akan berfokus terhadap penyediaan alternatif energi dari sumber daya energi baru dan terbarukan. Insentif akan diberikan bagi pengembangan sumber-sumber energi alternatif tersebut.

Tentunya PLN sebagai pengemban amanah sebagai penyedia listrik utama di negara ini bisa tergerak untuk berkinerja lebih baik lagi. Kiranya program CSR di atas terus dilakukan secara berkesinambungan, kalau perlu bisa dengan lebih bijak menggandeng pihak swasta atau LSM dan mendorong swadaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri akan listrik.

Atas dasar kemanusiaan, PLN bersama pemerintah diharapkan bisa bergandeng tangan dalam mengusahakan listrik alternatif bagi warga. Ini sejalan juga dengan gerakan ramah lingkungan yang ramai dibicarakan di seluruh dunia.  Indonesia bisa mencontoh India dan Australia dalam menerapkan gerakan ramah lingkungan yang ditopang kebijakan pemerintah daerah. Di sana mereka menyelenggarakan listrik berbasis solar cell untuk distrik-distriknya.

Sebagai warga negara, saya mendukung tujuan penyusunan  KEN sebagaimana yang termaktub pada poin f ini: tercapainya peningkatan akses masyarakat yang tidak mampu dan/atau yang tinggal di daerah terpencil terhadap energi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata dengan cara: i) menyediakan bantuan untuk meningkatkan ketersediaan energi kepada masyarakat tidak mampu; dan ii) membangun infrastruktur energi untuk daerah belum berkembang sehingga dapat mengurangi disparitas antar daerah.

Dan sebagai warga negara yang baik, saya harus optimis hal itu akan tercapai dalam pengayoman pemerintah dan PLN. Insya Allah.

Makassar, 11 Oktober 2014

Tulisan ini diikutkan Lomba Blog PLN

Bahan bacaan:
  • http://www.pln.co.id/uipkitthermaljb/?p=339, diakses pada 10 Oktober 2014
  • http://kemlu.go.id/Pages/IIssueDisplay.aspx?IDP=6&l=id, diakses pada 6 oktober 2014
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_bahan_bakar_fosil, diakses pada 6 oktober 2014
  • http://finance.detik.com/read/2013/05/23/183635/2254399/1034/kasihan-10211-desa-di-indonesia-belum-teraliri-listrik, diakses pada 10 Oktober 2014
  • http://www.pln.co.id/blog/csr/, diakses pada 6 oktober 2014
  • http://www.pln.co.id/uipkitthermaljb/?p=339, diakses pada 10 Oktober 2014
  • http://www.kemlu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-NewsLike.aspx?l=id&ItemID=1851db2c-f75e-412c-bae3-7a5b4f3195fe, diakses pada 6 Oktober 2014
  • http://iress.web.id/tata-kelola-listrik-konstitusional.html, diakses pada 6 Oktober 2014
  • http://www.den.go.id/index.php/news/readNews/485, diakses pada 11 Oktober 2014
  • http://www.den.go.id/index.php/news/readNews/382, diakses 6 Oktober 2014
  • http://www.pikiran-rakyat.com/node/159363, diakses pada 6 Oktober 2014
  • http://pse.ugm.ac.id/wp/wp-content/uploads/Road-Map-Menuju-Kedaulatan-Energi-Dr.-Tumiran-DEN.pdf, diakses pada 6 Oktober 2014



Catatan kaki:


[1] Sumber: http://kemlu.go.id/Pages/IIssueDisplay.aspx?IDP=6&l=id
[2] Skenario peningkatan kebutuhan listrik pernah dibuat pada tahun 1990. Tabelnya bisa dilihat di: http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9
[3] Sumber: http://www.pln.co.id/blog/csr/
[4] Pengertian elektrifikasi: pemakaian atau penggantian dengan listrik (sebelumnya tidak digunakan listrik), sumber: http://artikata.com/arti-326229-elektrifikasi.html
[5] Dikutip dari : http://iress.web.id/tata-kelola-listrik-konstitusional.html


Share :

7 Komentar di "PLN, Antara Krisis Energi dan Ketersediaan Listrik"

  1. Sudah habis kesabaran saya sama PLN yang tiap hari pemadaman bergilir, emang siapa sih yang mau digilir mulu... KEPO...

    ReplyDelete
  2. Tulisanmu memang slalu layak jd bhn bacaan. Bisa jadu artikel ilmiah ni. Hehe

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Makasiiih :)
      Eh sudah ketemu komen spam itu? :)

      Delete
  4. I go to see every day sime web sites and blogs too read articles oor
    reviews, however this weblog offers quality based content.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^