Pertanyaan Tabu dari Televisi

Athifah suka bertanya tentang istilah-istilah yang didengarnya dari televisi. Atau mengembangkan sendiri pemikirannya dan mempertanyakannya. Seperti ketika ia menonton film-film anak-anak yang menampilkan setting musim dingin, ia bertanya, “Mama, kenapa tidak ada musim dingin di sini? Tidak ada salju?”

“Karena di sini iklimnya tropis. Di iklim tropis, tidak ada musim dingin,” jawab Mama.

“Apa itu iklim?” tanya nona mungil ini lagi.

“Iklim itu keadaan cuaca pada waktu tertentu,” Mama mengingat-ingat definisi iklim. Dalam hati ia berdo’a semoga tidak salah menjelaskan.

“Apa itu cuaca?” kejarnya lagi.


Hm, cuaca itu contohnya seperti hujan, awan, suhu udara, dan lain-lain. Mama tidak ingat semuanya,” jawab Mama.

Sampai di sini Athifah diam. Ia tidak punya pertanyaan lagi untuk Mama.

Keesokan paginya, ia menjadi orang pertama yang menyalakan televisi. Masih berita televisi, belum ada film anak-anak. Meskipun demikian, ia menyimak juga apa yang disampaikan oleh anchor tivi swasta itu.

Saat mendapatkan sebuah istilah yang tak dimengertinya, ia masuk kamar dan bertanya, “Ma, apa itu bersetubuh?”

Mama terhenyak. Bagaimana menjawab pertanyaan itu pada anak kelas dua es de?

“Coba tanya Papa,” Mama mencoba mengelak.

“Apa itu bersetubuh, Pa?” Athifah mengulang pertanyaannya lagi padahal Mama yakin kalau Papa sebenarnya mendengarkan percakapan mereka lha Papa juga berada di dalam kamar.

“Apa, ya?” Papa malah balik bertanya.

“Apa yang Athifah dengar tadi? Bagaimana kalimatnya?” Mama mencoba mencari cara untuk menjawab. Siapa tahu pertanyaan yang dilontarkannya memberi jalan untuk menjawab pertanyaan putri mungilnya.

“Seorang ayah tega bersetubuh dengan anak kandungnya sendiri,” Athifah mengulangi perkataan si pembaca berita itu.

Astaghfirullah, ayah bejat! Mama memaki dalam hati. Tapi pertanyaan putrinya harus ia jawab. Jawaban yang benar harus ia dapatkan dari orang tuanya sendiri, daripada ia mencarinya ke tempat lain.

“Oh, itu artinya ayahnya berbuat jahat sama anaknya,” jawab Mama. Mama pikir kali ini jawaban itu mencukupi untuk menjawab tanya di benak putrinya. Athifah pun melanjutkan aktivitas paginya – bersiap-siap ke sekolah, usai pertanyaannya dijawab oleh Mama.


Makassar, 12 September 2014


Share :

5 Komentar di "Pertanyaan Tabu dari Televisi"

  1. itulah sebabnya sudah lama saya mematikan tayangan televisi di rumah, mak Niar... kalo kata orang sunda, sudah pajauh huma dengan televisi. Anak-anak sekarang sama sekali gak pernah nonton televisi. Soalnya sekarang banyak berita yang aneh-aneh... dan saya seringkali kebingungan menjawab pertanyaan anak-anak. Kalaupun dengar dari orang lain, saya juga masih bingung jawabnya seperti apa :D

    ReplyDelete
  2. kalau aku dari muridku sendiri maak, '"ms mimpi basah apaan sih sama sperma, soalnya katanya kalau laki"sudah akhil baligh bakal kaya gitu kata guruku"alhasil aku cuma bisa jawab, oh itu nanti ada pelajaran lebih jelasnya kelas berikutnya, hihihi saking bingungnya aku itu :D

    XOXO
    http://leeviahan.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. untung jawaban yg dikasih ga serius2 amat ya mba. Kadang kita suka bingung duluan dengan pertanyaan anak, padahal dengan jawaban sederhana pun mereka sudah puas

    ReplyDelete
  4. waktu ank saya kelas 2 atau 3 SD saya minta buku panduan ramadahan direvisi, karena menyebutkan puasa adalah tidk melakuakn makan, minum dan bersetubuh. duhh... saya bilang tulis aja harus menahan nafsu. Arahkan nafsu marah aja, toh entar ada pelajaran lagi pas SMP

    ReplyDelete
  5. Pertama ditanya langsung bingung jg ya mak mau jwb bgm ... tp mmg perlu menjelaskan hal2 spt itu kpd buah hati ya mak...tp jwban jg disesuaikan usianya tentunya...agar mrkpun tdk bingung...... ( pdhl emaknya jg bingung mo jelasin...hehe )

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^