Kaca Pecah di Dahinya!

Sabtu, 21 September 2013, siang.

Saya baru usai shalat zuhur di kamar ketika Athifah datang melapor, “Ma, Afyad jatuh. Kaca di situ pecah.” Ia menunjuk ke luar kamar.
“Kaca apa?” saya menegang mempertanyakan ini.
“Kaca lemari telepon.”

Sebelumnya terdengar tawa cekikikan dari mulut Athifah dan Afyad. Entah kedua anak ini tengah bermain apa. Tak lama kemudian terdengar bunyi “PRANG”. Bunyinya tak nyaring tapi bisa ditebak itu bunyi kaca pecah.

Kaca yang pecah di dahinya itu ... 
Bergegas saya merapikan alat shalat lalu menuju lemari kaca kecil, tempat meletakkan pesawat telepon leased line di rumah ini. Sebelum mata saya menyidik kaca lemari itu, sekilas saya lihat Afyad baik-baik saja.

Mata saya meneliti kaca lemari itu. Ada yang pecah! Di bagian bawah sisi kiri pintu kaca di lemari itu! Potongan-potongan pecahannya yang besar-besar, semuanya masuk ke dalam lemari, hanya “percikan” kecil saja yang berada di lantai. Beruntung, toples antik zaman Belanda peninggalan oma saya di dalamnya bahkan tak terluka.

“Bagaimana ceritanya? Apanya Afyad yang kena di sini?”
“Dahinya”

Saya perhatikan wajah Afyad. Ia diam saja, mengamati kami. Tak merengek, apalagi menangis. Mengeluh pun tidak. Sepertinya ia tak merasa sakit sama sekali. Saya menelisik dahi Afyad. Syukurlah, tak ada darah ataupun luka kecil. Perlahan saya raba dahinya. Ada beberapa percik pecahan kaca yang teramat halus menempel di situ. Perlahan-lahan saya bersihkan dahinya.

Athifah tadi menggelitiki Afyad. Afyad cekikikan, geli. Athifah juga cekikikan. Afyad hilang keseimbangan tepat di dekat lemari kecil itu. Ia terjatuh. Dahinya terbentur di kaca. Pas. Posisi dan cara jatuhnya pas sekali, membuat nyaris semua pecahan kaca masuk ke dalam lemari dan dahinya tidak kesakitan sama sekali.

Apakah ini kebetulan? Bukan. Allah tunjukkan kemahabesaran-NYA. Kalau melihat bentuk pecahan kacanya, mudah sekali dahi, wajah, atau mata Afyad teriris oleh tajamnya kaca yang pecah itu. Tapi Allah melindungi Afyad. Sama sekali tak ada bekas apa-apa di dahinya. Walau akhirnya ada sepercik pecahan kaca sedikit melukai lutut kanannya, itu tak membuat Afyad kesakitan. Subhanallah.


Makassar, 29 September 2013 


Share :

33 Komentar di "Kaca Pecah di Dahinya!"

  1. Subhanallah.... aku jg sering berpikir begitu, betapa Allah Mahabaik, selalu melindungi anak2ku. Ismail udah 2x terluka di dahinya, meleset sedikit kena mata, tp Allah melindungi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Leyla. Melalui anak2 kita dapat banyak pelajaran bahwa Allah Maha Baik ya. Ismail pun mengalaminya, untung meleset. Itu bukan kebetulan tetapi memang ada yang menjaganya ^__^

      Delete
    2. Alhamdulillah, semoga anaknya tdk apa2, itu yang terpenting, namanya anak2, selalu riang. Anakku juga pernah terjun bebas di sudut meja dan membuat bibirnya pecah, ah itu yg saya selalu takuti ketika anak2 bermain :(

      Delete
    3. Duh ... pecah? mengerikan memang. Sy suka teriak2 peringati anak2 kalo sdah keterlaluan mainnya, maksudnya ketawanya sudah terdengar "mengerikan" di telinga saya ... soalnya mereka kayak lupa diri kalo sudah begitu ...

      Delete
  2. syukurlah maaak,,alhamdulillah,,barangkali Allah cm pengen ngasi tau,,cekikikannya jgn keterusan,,ngasi tau dg cara yg amat lembut,,subhanaAllah,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah sudah sering saya bilang ke kakaknya kalo main jangan kelewatan yang samai cekikikan begitu. Sering ada kejadian gak enak karena hilang keseimbangan atau apa, kayak terbentur itu. Untung ini tidak apa2 ...

      Delete
  3. Ya Allah ... ngeri saya bayanginnya, kak ... alhamdulillah ga ada yang luka. Eh, btw jadi kepo sama toples antiknya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Icha ... mengerikan .. beruntung dia masih tertolong.
      Kepo? Jalan2 ke sini dunk :)

      Delete
  4. Semoga Alloh senantiasa melindungi mbak Niar dan keluarga.

    ReplyDelete
  5. MasyaAllah mba, Alhamdulillah Afyad tidak apa2 ya...

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah Allah masih melindungi!

    ReplyDelete
  7. masya Allah... iya bener.. afyad masih dilindungi Allah SWT. jika melihat pecahan kaca lemarinya .. iih.. nyaris

    ReplyDelete
  8. aduuhh syukur alhamdulilla afyad ga terluka parah ya mak.
    anak2 say jg hobi becandaan. Pas deket2 kaca etalase jualan, sering saya peringati supaya becandanya ga deket2 situ. takuut banget kacanya pecah kena ke mereka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mak. Iya .. anak2 kalau mainnya sampai cekikikan, rasanya koq berlebihan ya. Anak2 saya beberapa kali, habis main seperti itu ada yang akhirnya terjatuh atau terbentur. Sering kali saya sampai harus teriak2 menyuruh mereka berhenti kalo mainnya begini, masalahnya saya lagi shalat sebelumnya :|

      Delete
  9. alhamdulillah ya mbak, tidak ada yg luka

    kami juga pernah mengalami keajaiban kok. Waktu itu emak dan motornya terjun bebas dari teras yg tingginya 1m lebih. Anehnya posisi emak disamping motor pegang setir. Emak cuma luka pas lutut dan pecah2 bagian depan motor. Aneh tapi nyata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Subhanallah Mbak .... sungguh kejadian yang menunjukkan kemahabesaran Allah ya ...

      Delete
  10. untung gpp ya mbk....anak2 emang gitu ya,saya aja udah ngebayangin mereka cekikian heheh

    ReplyDelete
  11. Syukur ya mbak Afyadnya nggak apa-apa...meski tetap ada takut ya lihat kaca lemarinya pecah.

    ReplyDelete
  12. Syukurlah Afyad baik-baik saja....
    hati-hati pecahannya yang kecil-kecil itu Mbak...kalau gak keliahtan bisa aja keinjek ada baiknya adik-adik pakai sandal sekarang.

    ReplyDelete
  13. Selalu bersyukur ini adalah mujizat dari yang Maha Kuasa karena masih diberikan kesehatan.

    ReplyDelete
  14. Alloh selalu memberikan pembelajaran dari setiap peristiwa yang dapat kita ambil dari maksud dan tujannya. Dengan selalu berpikir positif dalam hal bahasa Tuhan yang di sampaikan Nya kapada kita, maka kita akan selalu memperoleh hidayah dan keberkahan dalam rasa syukur.

    Salam wisata

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah, hal yang patut disyukuri karena pecahan kaca ini sangat berpotensi memberikan luka pada tubuh. Hikmah lainnya, anak-anak bisa lebih berhati-hati untuk hari-hari berikutnya

    ReplyDelete
  16. Wuihhh... hampirnya mi, Kak.. :(
    Tapi Alhamdulillah karena tidak sampai terluka dalam
    apalagi tersesat dan tak tahu arah jalan pulang #eh
    :')

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^