Bahagiaku, Senangku, Puasku

Bahagia: keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala hal yang menyusahkan).
Senang: Puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa.
Puas: Perasaan senang, lega, gembira, dan sebagainya karena suda terpenuhi hasrat hatinya.

Itu definisi yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kelihatannya sama saja ya? Bagi saya, awalnya saya pikir senang dan bahagia sama saja.

Sumber: http://123rf.com


Tetapi kalau saya pikir-pikir lagi, sepertinya rasa bahagia itu muncul ketika “jiwa saya mendapatkan vitamin”. Di antaranya:

  • Saat mendatangi panti asuhan yang pengasuh sekaligus pengelolanya merelakan rumahnya ditempati oleh 63 anak yatim, piatu, yatim piatu, dan tidak mampu. Dan ia pun dengan ikhlas menggunakan uang sendiri untuk mereka bahkan membawa ke rumah sakit saat ada di antara anak-anak itu yang sakit. Menyaksikan ketulusan pengelola panti ini membuat saya merasakan terharu juga bahagia. Apalgi saat meyampaikan titipan seorang dermawan kepadanya ia mendo’akan, “Mudah-mudahan panjang umur.”
  • Saat seorang tukang becak dengan tulusnya mendo’akan, “Semoga panjang umur” ketika saya memberikan sekadarnya dari zakat dengan harapan dapat membantunya membeli tenda becak yang bolong.

Jadi, rasa bahagia bagi saya justru tidak berkenaan dengan materi. Beda dengan perasaan senang.

Menurut saya, perasaan senang muncul manakala misalnya:
  • Suami memberikan sejumlah uang sebagai hasil jerih-payahnya.
  • Saya menerima hadiah dari lomba menulis seperti HPbuku, atau uang J.
  • Affiq menunjukkan nilainya yang bagus di rapor.
Sepertinya rasa senang berkaitan dengan materi, hmm ... mungkin juga tidak tapi “kadar”-nya lebih rendah dari bahagia.

Sementara perasaan puas, lebih nyata perbedaannya. Ia berkaitan dengan pencapaian baik secara fisik maupun non fisik. Misalnya:
  • Setelah anak-anak dibantu belajarnya, apapun hasil yang muncul di rapor atau yang ditunjukkan dalam pembelajaran mereka, membuat saya puas.
  • Setelah menulis dengan bersungguh-sungguh dan misalkan hasilnya menang, sudah tentu selain senang saya pun puas. Karena usaha saya memenuhi indikator berhasil (menurut juri) sementara saya sendiri tak membayangkan sebelumnya bakal menang.
Nah ... menurut teman, arti bahagia, senang, dan puas apakah sama dengan saya?

Makassar, 20 Juni 2012

Selamat hari jadi Syam,
Semoga sepanjang usia berkah dunia-akhirat
dan menjadi orang yang lebih baik lagi.

Oya Syam, lagu ini sangat memberi energi (menurut saya), lagu dari Opick feat Gito Rollies "Cukup Bagiku Allah":



Tulisan ini diikutkan giveaway Untuk Kamu yang Berbahagia”-nya Syamatahari



Silakan dibaca juga:



Share :

6 Komentar di "Bahagiaku, Senangku, Puasku"

  1. hihi... yah sederhananya memang seperti itu kak

    dan tulisanta ini simpel tapi tepat sasaran, apa yg ada dalam penggambaranku dan adekku. Kata kuncinya (IMO) ada dalam rasa tentram, materi dan pencapaian itu sendiri :))

    terimakasih sudah berpartisipasi

    Noted!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah shohibul kontes berkunjung :) Terimakasih ya. Senang bisa berpartisipasi :)

      Delete
  2. Awalnya bahagia, senang dan puas juga saya anggap sama. Tapi pas baca penjelasan dari ketiga kasus di atas, jadi ngerti perbedaannya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo menurut saya sih berbeda ya. Yang paling tinggi tingkatannya itu ya bahagia :)

      Delete
  3. waa.. bu mugni ikut juga, ga bakal menang neh :D :D

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^