Bisnis Saham, Seperti Apa?

Pasti sudah pada tahu ya kalau saham itu merupakan yang mewakili bagian kepemilikan dalam perusahaan. Orang yang akan berinvestasi bisa jadi membeli saham karena menurut mereka akan naik nilainya beberapa waktu ke depan.

Tapi tak selalu demikian juga sih karena ada juga yang sistemnya saham seperti ini tapi bukan atas dasar prediksi nilai(uang)nya akan naik, melainkan karena kebermanfaatannya kepada umat manusia yang tak akan pernah lekang. Mungkin Anda tak percaya, ya? Tapi ada karena saya tahu ada yang demikian.

Nah, bagi mereka yang membeli saham karena nilainya akan menguntungkan secara materi, jika memang benar terjadi seperti harapan maka itu juga berarti bahwa nilai saham perusahaannya juga meningkat. Meningkatnya nilai saham membuat saham di perusahaan tersebut bisa dijual lagi untuk mendapatkan keuntungan.

Berbeda halnya dengan yang saya ceritakan di atas, mengenai saham dari perusahaan yang para pemegang sahamnya melihat kebermanfaatan produk atau jasanya pada umat manusia. Dalam perusahaan seperti ini, ada yang menganut prinsip bahwa para pemegang saham harus berkomitmen memegang sahamnya sampai jangka waktu tertentu, tidak boleh dijual lagi.

Apa Itu Saham?

Saham adalah sekuritas yang mewakili bagian kepemilikan dalam perusahaan. Bagi perusahaan, menerbitkan saham adalah cara untuk mengumpulkan uang untuk tumbuh dan berinvestasi dalam bisnis mereka.

Bagi investor, bisnis saham adalah cara untuk menumbuhkan uang yang mereka tanam dan melampaui inflasi seiring berjalannya waktu. Pastinya, para pemegang saham berbagi keuntungan perusahaan.


Perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat luas disebut sebagai “perusahaan publik”. Perusahaan publik ini menjual saham mereka melalui bursa saham, contohnya Nasdaq atau Bursa Saham New York.

Investor yang berminat dapat membeli lalu menjual saham mereka di antara mereka sendiri melalui pialang saham. Bursa saham melacak penawaran dan permintaan saham masing-masing perusahaan, yang secara langsung memengaruhi harga saham.

Harga saham berfluktuasi sepanjang hari. Walaupun demikian, para pemegang saham berharap bahwa nilai saham yang dimilikinya terus meningkat. Namun, tak semua perusahaan atau saham mengalami kenaikan yang terus-menerus karena banyak sekali hal yang memengaruhi naik-turunnya harga saham.


Risiko buruk bisa saja terjadi terhadap perusahaan publik. Apa itu? Risikonya dapat berupa kehilangan nilai atau bangkrut. Ketika hal buruk yang tak bisa dihindari sampai terjadi, investor saham bisa saja kehilangan seluruh atau sebagian investasinya.

Maka dari itu banyak pemegang saham menyebarkan dana mereka dengan cara membeli saham dari banyak perusahaan yang berbeda alih-alih terpusat hanya di satu perusahaan. Filosofi “menyebar simpanan pada banyak keranjang telur”, ya.

Oya, dalam aktivitas pekerjaannya, seseorang bisa saja telah memiliki saham meskipun tak menyadarinya. Mengapa? Karena sebagian besar program pensiun yang disponsori perusahaan telah berinvestasi dalam reksa dana, yang dapat menampung banyak saham perusahaan.

Cara Menghasilkan Melalui Saham


Saham membawa risiko lebih tinggi ketimbang investasi-investasi dengan cara lain. Namun memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar lagi. Investor saham berpeluang memperoleh keuntungan dengan dua cara ini:
  • Melalui kenaikan harga saham yang mereka miliki lalu mereka menjualnya lebih dari saat mereka beli dulu.
  • Melalui dividen. Dividen adalah pembayaran rutin yang diberikan perusahaan kepada para pemegang sahamnya, biasanya setiap tiga bulan sekali. Oya, tak semua saham membayar dividen.

Hal-Hal Penting Terkait Saham

Banyak investor saham perusahaan publik yang pandai bermain dalam jangka panjang dengan membeli dan menahan. Mereka sebelumnya telah mengantongi portofolio beragam saham dan mempertahankannya melalui saat-saat baik maupun buruk.


Berinvestasi dalam saham secara individu menguras waktu. Sebaiknya pemegang saham meneliti setiap saham yang dibelinya. Kalau perlu, dia harus melakukan penyelaman mendalam dan mengetahui persis keadaan keuangan perusahaan.

Investor lain banyak juga yang prefer menghemat waktu dengan berinvestasi melalui reksa dana. Hal demikian memungkinkannya untuk membeli banyak saham dalam satu transaksi sekali waktu, menawarkan diversifikasi instan dan mengurangi jumlah kerja keras yang diperlukan untuk berinvestasi.

Jaman now, saham individu bisa dibeli melalui broker online. Proses membuka rekening pialang mirip dengan membuka rekening bank. Komisi yang dikenakan oleh broker online untuk perdagangan saham bervariasi, jadi penting untuk menelisikinya lebih detail lagi.

Nah, langkah yang bisa dilakukan jika ingin membeli saham adalah melalui Mandiri Sekuritas. Menariknya, Mandiri Sekuritas bukan hanya yang konvensional, ada pula pilihan syariah bagi Anda yang mementingkan prinsip-prinsip syariah dalam berperilaku ekonomi agar sesuai syariah yang kaffah. Pilihan ada di tangan Anda.

Makassar, 21 Februari 2020



Share :

9 Komentar di "Bisnis Saham, Seperti Apa?"

  1. Wah menarik ni, bagi kami yg awam mau main saham, tinggal di kelola aja sama mandiri securitas kan? Jd tinggal terima hasilnya. Btul ga sih hehe

    ReplyDelete
  2. Ulasan yg menarik kak, ttg saham. Secara aq nuta sama sekali ttg saham. Mks info nya ..

    ReplyDelete
  3. Saham tuh bener-bener high risk high return ya, Mbak. Dulu pernah nyoba invest ke saham tapi syok lihat hasilnya, karena kebetulan lagi anjlok :D Mesti belajar lagi lebih banyak nih :))

    ReplyDelete
  4. Berbisnis itu bukan hanya untungnya yg dikejar ya, mba. Tapi juga berkahnya.
    Termasuk dengan membeli saham. Sesuaikan dgn niat investasinya.

    ReplyDelete
  5. Aku masih takut buat main saham. Alasannya karena fluktuatif itu, dan resikonya memang gede banget kalau invest..

    ReplyDelete
  6. Setiap jenis investasi pasti ada keunggulan dan resikonya ya. Yang penting pelajari dulu, baru main. Sip!

    ReplyDelete
  7. Baca postingan ini jadi dapat pengetahuan lebih tentang saham. Jadi ingst beberapa waktu lalu sama suami ijin mau bisnis saham tapi karena kurang paham saya agak bimbang padahal saham ini juga termasuk investasi yang bagus ya kak.

    ReplyDelete
  8. Baca tulisan ini, seperti kembali ke beberapa tahun lalu, di sebuah kelas mata kuliah saham dan bisnis.

    ReplyDelete
  9. Aku sama saham ini dari dulu kok gak faham faham ya. Dah pernah pelajari padahal

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^