Sharing Kepenulisan Bersama Marisa Agustina dan Abby Onety

Sudah ibu-ibu baru mulai aktif menulis? Bisa. Saya contohnya. Bukan cuma saya saja. Kedua kawan saya yang menjadi nara sumber terakhir di Sharing Kepenulisan Bersama Penulis IIDN Makassar ini pun demikian. Mereka aktif menulis ketika secara usia dan predikat sudah amat layak disebut “ibu-ibu”. Dan hebatnya, mereka bisa membuktikan kalau mereka bisa menunjukkan eksistensi dan berprestasi.

Marisa Agustina dan Abby Onety (nama pena dari Syairawati Maghrib) adalah nama dari kedua kawan saya ini. Pada tanggal 9 Mei lalu mereka membagikan pengalaman mereka di Toko Buku Gramedia Mal Ratu Indah.

Abby memulai aktivitas menulisnya setahun lalu, pada usia 39. Ia tak berkecil hati karena pernah mendengar kata-kata motivasi bahwa menulis itu bukanlah bakat. Abby menceritakan pengalamannya ikut-ikut kuis dan lomba menulis.


Abby (kiri), Marisa (kanan)
Di sebuah penerbit, ia bersama 300 peserta audisi lainnya diseleksi untuk menjadi kontributor buku Sakitnya Tuh Nggak di Sini. Buku ini berisi tentang motivasi untuk bangkit dari ujian. Kurang lebih isi dari tulisan-tulisan di dalamnya bertemakan, “Harus segera bangkit. Rugi dua kali kalau kelamaan sakit.”

Saat pengumuman keluar, betapa senangnya ia mendapatkan namanya ada di antara 15 nama kontributor yang terpilih. Dalam satu tahun langkahnya, kini 3 buku antologinya sudah terbit, tiga lainnya sedang proses terbit.

Abby mengatakan, sebagai pemula janganlah berhenti menulis. Tulislah apa saja yang dipikirkan, jangan ditunda-tunda. Ia sering mendapatkan ide di atas motor saat sedang berada di tengah jalan. Maka segera motor ia pinggirkan dan mencatat idenya.

Marisa sebenarnya sejak kecil mulai tertarik menulis. Dulu dia nge-fans sama Enid Blyton. Waktu SMP, ia senang sekali bersekolah karena sekolahnya memiliki koleksi buku-buku karangan Enid Blyton yang cukup lengkap.

Bertahun-tahun kemudian Marisa baru tertarik menulis di blog karena katanya melihat saya suka nge-share link-link blog. Namun blog tak selalu menarik bagi Icha – panggilan akrab Marisa. Ia lalu terpikir untuk mencari tantangan lain, yaitu menulis di buku.

Marisa pernah menulis dengan cepat draft naskah novel, hanya 2 minggu ketika ikut sebuah workshop penulisan (berbayar) tapi sayangnya naskah itu “belum ketemu jodohnya” (di penerbit, maksudnya).

Naskah buku solonya yang terbit adalah buku anak berjudul Reisha Si Pengusaha Cilik. Karena sudah ada ide dan sinopsis, penyelesaian bukunya cepat, kurang dari sebulan. Icha kemudian membidik penerbit Lintang – Indiva. Alhamdulillah di-ACC.

Foto: dari Ida Basarang
Sebagian peserta Sharing Kepenulisan
Ketika seorang penanya bertanya mengenai bagaimana mengatur waktu menulis di sela-sela kesibukan sehari-hari, Abby menjawab: asalkan jangan di dalam kelas. Ibu guru Biologi di SMA Perguruan Nasional ini sangat memperhatikan manajemen kelas. Manajemen kelas sulit diciptakan jadi jangan coba-coba menulis saat masih berada di dalam kelas.

Icha punya cara menulis satu hari satu halaman. Ia punya target dalam menyelesaikan naskah. Biasanya waktu yang dipergunakannya untuk menulis adalah ketika usai mengantar anak-anaknya ke sekolah. Icha mengurangi aktivitas menulis di malam harinya karena keesokan paginya menjadi kurang berkualitas.

Menjawab pertanyaan “bagaimana menembus penerbit”, Icha mengatakan, “Pegang mimpi!” Pemenang Islamic Book Fair Award kategori Fiksi Anak 2015 ini mencari tahu dulu tentang penerbit yang disasar, mencari tahu persyaratan pengajuan naskahnya. Sementara Abby mengatakan agar sebisanya mengemas naskah kita lain daripada yang lain dan menjaga hubungan dengan editor.

Inilah award yang diperoleh Marisa dari ajang Islamic Book Fair 2015. Keren
“Apa yang dianggap sulit selama menulis?” adalah pertanyaan berikut yang diberikan peserta kepada kedua nara sumber.

Icha menjawab, ketika ia merasa naskahnya datar-datar saja. Untuk mengantisipasinya, Icha tidak terlalu memasang target untuk naskahnya dan refreshing – untuk mencari ide-ide baru. Oya, manajemen waktu juga penting, kata Icha.

Abby mengatakan bahwa faktor kemalasan adalah kesulitannya. Namun ibu guru yang senang traveling ini terus bersemangat ingin menerbitkan buku traveling. Baginya, dengan bepergian, ia bisa menemukan banyak hal baru.


Makassar, 29 Mei 2015


Share :

24 Komentar di "Sharing Kepenulisan Bersama Marisa Agustina dan Abby Onety"

  1. seperti saya, sudah menjadi ibu2 baru kontinyu menulis, menulis di blog hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa jadi langkah awal menuju jadi penulis profesional seperti dua perempuan berprestasi diatas itu...hayoo bu nulis terus lagih ajah yu

      Delete
    2. Yup ... ibupibu pun bisaaaa :)

      Delete
  2. Mendengar sharing proses kreatif dari para penulis memang selalu bisa menumbuhkan semangat dan inspirasi ya mbak Niar.. Apalgi bagi kita yang punya kesamaan hobi.

    Ah, mbak Niar makin berkibar aja nih. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. AIh .... tidak seberkibar bendera, Mbak Nufus hehehe

      Delete
  3. Sukses buat karya2 nya jeng, semoga selalu bertambah ide2 kreatifnya biar bisa menghasilkan karya yg luar biasa :)
    dan semoga buku travellingnya segera terbit ya.. biar ane bisa ikutan baca

    Salam sukses.

    ReplyDelete
  4. waw...luar biasa banget kesempatan yang didapatkannya bisa sharing bareng dua penulis kondang yang hasil karyanya saya sukai juga, terutama mba Marisa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah jika ada karya saya yg bermanfaat :) salam sukses..

      Delete
  5. Sangat inspiratif ya mbak kisah mereka berdua. Aku juga udah ibu-ibu saat mulai lagi nulis, hihiii. Enggak ingat umur karena pengen lebih bisa memberi manfaat lewat tulisan. Kalo ngomong kan enggak mungkin ada yang mau dengar, karena aku bukan politisi atau artis :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali Mbak Hidayah ..... dengan menulis kita bisa share ke mana2 tulisan kita. Syukur2 kalau ada yang bisa terinspirasi :)

      Delete
  6. Aduuuh, saya kok kalau menulis malah ambil waktu malam hari, ya. Pantas di kantor masih ngantuk2, gitu. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo sudah punya bayi, gak bisa begadang lagi lho Idah :D

      Delete
  7. keren banget, ide nya bisa dapet dari mana aja, aku kadang kalo mau posting bingung mau nulis apa hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ide sebenarnya banyak di sekitar kita Mbak ... tinggal pandai2nya kita saja menjaringnya :)

      Delete
  8. Alhamdulillah dapet semangat baru :)

    ReplyDelete
  9. Sering acara sharing kepenulisan gini ya.. Keren..

    ReplyDelete
  10. teruslah berkarya ya mbak, untuk menginspirasi semuanya :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^