10 Pelajaran dari Curhat Ibu-Ibu Doyan Bisnis

Curhat Bisnis
Penulis: Indari Mastuti, dkk
ISBN: 978-602-19972-1-5
Penerbit: Calista
Tahun terbit: 2012
Ketebalan: 128 halaman
Dimensi buku: 19 cm x 13,5 cm

Asyiknya kalau Ibu-Ibu Doyan Bisnis, doyan pula menulis. Kisah perjalanan bisnis mereka terabadikan dalam tulisan dan bisa dibaca oleh siapa saja. Kisah sukses yang dibagi melalui kiat-kiat bisnis mereka bisa diduplikasi oleh siapa pun. Sebaliknya, langkah-langkah yang menyebabkan kegagalan bisa diantisipasi oleh siapa pun agar tak terulang di kemudian hari.

Membaca 17 kisah di dalam buku ini membuai saya dalam realita yang dituliskan oleh para penulisnya. Apalagi sebagian besar dari mereka sudah saya kenal dalam grup-grup menulis di mana saya bergabung. Sehingga saya seperti bisa ikut merasakan alunan emosi dalam setiap kisah yang tertulis dalam buku ini.

1. Kendala awal: gengsi atau takut


Banyak orang memulai langkah bisnisnya dengan ragu-ragu. Apalagi penyebabnya kalau bukan gengsi atau takut. Namun, dengan motivasi yang kuat, mereka bisa memulai langkah lalu berpindah ke tahap-tahap berikutnya hingga mengecap manisnya “madu” berbisnis.



Kendala awal ini, antara lain dialami oleh Bunda Shidqi Lia (dituliskannya dalam kisah berjudul Mulai Es Mambo, Ikan, Hingga Urusan Popok: Bisnisku Bagai Anak Tangga) dan Ari Kurnia (dituliskan dalam kisah: Semua Harus Dimulai).

2. Aneka tips yang memotivasi

Ketujuhbelas penulis kisah di buku ini membagi tips-tips mereka. Beberapa di antaranya adalah: selalu bangkit, buang jauh-jauh rasa malas, kreatif, inovatif, sabar, tekun, dan masih banyak lagi.

3. Belajar dari kendala

Tentu tak ada masa yang selamanya menyenangkan. Pasti ada masa-masa tak menyenangkan di antaranya. Para ibu pebisnis tangguh ini pun mengalaminya. Mereka pun mengalami yang namanya perasaan malas, rugi, dan sakit. Bagaimana mereka menghadapi kendala dan belajar dari kendala? Jawabannya tentu saja ada di dalam buku ini.

4. Dukungan pasangan

Jika di balik laki-laki hebat biasanya ada sosok perempuan hebat, maka demikian pula sebaliknya. Di balik perempuan hebat, ada sosok laki-laki hebat yang senantiasa memberi dukungan.

Bagaimana bentuk dukungan para suami mereka, dituliskan dengan apik oleh Tri Wahyuni, Bunda Shidqi Lia, Ari Kurnia, Kiki Handriyani, Wuri Nugraeni, dan Etty Abdoel dengan apik dalam buku ini.

Sumber: http://pust.ac.bd
5. Strategi pemasaran

Agar bisnis maju, pelakunya tentu punya strategi tersendiri dalam menjalankannya. Bagaimana strategi dijalankan, salah satu contohnya bisa dibaca pada kisah berjudul Ribut Gara-Gara Ingin Mempertahankan Hak Cipta yang ditulis oleh Diena Ulfaty.

Dalam kisah ini, pembaca bisa menyerap ilmu bisnis Diena, sekaligus bagaimana ia mengelola hubungan dengan mitra-mitra bisnisnya. Diena adalah penemu metode baca ABACA dan mengaplikasikannya dalam bentuk ABACA Flash Card.

Ada pula kisah Indari Mastuti dalam membangun bisnis agensi naskah Indscript Creative yang dirintisnya sejak tahun 2007 (dituangkannya dalam tulisan berjudul Kesempatan Mengasah Mental dan Mempertajam Kreativitas). Bisnis unik ini telah mengalami beberapa kali proses jatuh-bangun tetapi Indari selalu optimis untuk terus mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan berbagai strategi.

6. Pengalaman adalah guru yang terbaik

Pengalaman memang merupakan guru yang paling baik. Kisah-kisah di dalam buku ini membuktikannya. Mereka yang ulet berusaha dan selalu belajar dari setiap remah-remah hikmah dalam bisnis, bisa memperoleh anugerah berupa “sense of business”. Hal ini dituliskan dengan amat menarik oleh Siti Nuraeni dalam kisahnya “Perlunya Terus Menambah Ilmu”.

Siti Nuraeni tak pernah berkata “tidak” untuk setiap permintaan. Ia melakukan beberapa hal untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Penulis yang giat berbisnis sejak kecil ini juga membagi kiat-kiat lainnya dalam merambah beberapa jenis bisnis di sini.

7. Berorientasi pada proses

Semua keberhasilan pasti butuh proses yang tak sebentar. Proses panjang yang dialami oleh ketujuh belas penulis ini disertai aneka kecamuk perasaan. Mereka semua mengalaminya. Menarik sekali menyimak proses perjalanan bisnis mereka sejak dimulai hingga semua kisah mereka torehkan dalam buku ini.

Misalnya saja kita bisa menyimak perjalanan panjang bisnis IT Kiki Handriyani,  perjalanan bisnis Sri Widyastuti, ibu empat anak yang bermukim di luar negeri yang dengan tangguhnya mengelola beberapa macam bisnis, dan perjalanan bisnis kreasi flanel yang inovatif dari seorang Wuri Nugraeni.

8. Ilmu mencari informasi itu penting

Satu hal penting yang harus dimiliki oleh pebisnis adalah “ilmu mencari informasi”. Dengan ilmu ini, banyak hal yang tak diketahui bisa dikuasai dengan baik. Juga bisa mengiyakan permintaan calon klien yang awalnya seperti tak mungkin dilakukan.

Sebuah petikan dari tulisan Siti Nuraeni berikut patut untuk direnungkan: Proses ini mungkin sulit bagi orang yang belum menguasai ilmu mencari informasi, tetapi tidak demikian bagi orang yang sudah tahu caranya. Kuncinya adalah ilmu (halaman 69).

9. Selalu punya harapan

Bisnis bukanlah hal yang dijalankan dalam waktu sebentar lantas menunggu sukses. Sudah tentu ada proses panjang yang harus dilalui. Siapa pun harus siap menjalani proses yang diwarnai dengan suka dan duka itu. Disertai dengan “selalu punya harapan” yang tertanam kuat di dalam dada.

Contoh dari tekad yang kuat, bisa dibaca pada kisah Dwi Aprily (Faktor X dalam Bisnis) dan Niken Nuswantari (Berharap Jadi Bisnis Sungguhan).

10. Teladan bagi anak

Semua kisah inspiratif ini layak dibaca karena sangat memotivasi. Aneka pembelajaran bisa disimak dari 17 kisah yang tertera. Bila pembacanya saja bisa memetik hikmah dari kisah-kisah mereka, terlebih lagi anak-anak dari para ibu ini. Insya Allah kelak, mereka akan meneladani ketangguhan yang diwariskan oleh ibu-ibu mereka.

***

Rasanya tak berlebihan bila saya memuji buku ini. Hanya secuil kesalahan ketik yang terdapat pada halaman 116, sama sekali tak menodai pesan-pesan yang ingin disampaikan. Terakhir, resensi ini saya tutup dengan kalimat: siapa pun perempuan yang menginginkan kesuksesan dalam berbisnis, harus membaca buku ini!


Makassar, 27 Februari 2014



Share :

10 Komentar di "10 Pelajaran dari Curhat Ibu-Ibu Doyan Bisnis"

  1. Betul tuh mak, pertama melangkah itu takut dan gengsi.

    ReplyDelete
  2. oh jd semacam antologi ya mbak.. sy sangka nonfiksi macam makalah dan teori2 gt hehe.. nice resensi

    ReplyDelete
  3. makasih infonya Mbak..
    kapan-kapan mau tak cari buku itu
    .
    .
    Salam kenal

    ReplyDelete
  4. kebetulan besok mau ke gramed... cari ah... :) nice review ^^

    ReplyDelete
  5. Wah buku yang sangat menarik untuk dimiliki dan dibaca nih, Niar, makasih reviewnya yaaa. :)

    ReplyDelete
  6. Mak Mugniar tertarik berbisnis ya?

    ReplyDelete
  7. Pengin bacaaa... Saya dilahirkan di keluarga yang doyan bisnis tapi saya sendiri belum memulai berbisnis :D

    ReplyDelete
  8. Kapan aku mulai berbisnis yaak? dukungan pasangan memang sangat di butuhkan *buku yang menarik Mak Mugniar

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^