Terobosan Teknologi dalam Mengatasi Krisis Air Bersih

Krisis Air Bersih!

Sumber: http://utm.my
Untuk pemanfaatan sehari-hari, tentu saja kita mengharapkan air bersih. Air yang kita peroleh dari alam merupakan pelarut yang baik, maka dari itu, air alam tidak pernah murni. Air alam mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut. Air alam juga mengandung mikro organisme. Apabila kandungan air tidak mengganggu kesehatan manusia, maka air tersebut dianggap bersih.

Air bersih yang tidak layak diminum masih bisa digunakan untuk keperluan seperti irigasi, industri, ataupun untuk kebutuhan rumahtangga. Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air, sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Air tercemar akibat masuknya makhuk hidup, zat, atau energi ke dalam air, sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan kegunaannya.

Bukan hanya di megapolitan Jakarta, beberapa artikel di internet menyebutkan krisis air bersih terjadi pada beberapa tempat pula di Makassar. Misalnya saja air sumur di sekitar kawasan Paotere (terletak di kecamatan Ujung Tanah), tidak dapat dimanfaatkan karena airnya asin akibat jaraknya yang dekat dengan laut. Di Paotere, rumah yang terletak sekitar 500 meter dari bibir pantai, sulit mendapatkan air sumur yang tawar. Untuk konsumsi sehari-hari mereka terpaksa membeli air pada pedagang keliling. Sedang untuk mandi dan cuci, mau tidak mau mereka terpaksa menggunakan air sumur yang asin.

Ada pula wilayah yang sampai akhir tahun 2011 sama sekali tidak mendapatkan aliran air dari PDAM (kecamatan Tallo). Di desa Kera-Kera (kecamatan Tamalanrea), saat kemarau panjang tahun ini, air tak mengalir sama sekali sehingga warga harus mengambil air di lingkungan kampus UNHAS padahal ada bantuan 10 tahun lalu yang bernilai miliaran rupiah. Sayang program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) itu tak berjalan di musim kemarau, setetes air pun tak menetes padahal dana pendamping untuk proyek Pamsimas di Makassar, dianggarkan setiap tahun pada APBD Kota Makassar.

Warga di pesisir Pantai Losari dan Sungai Tallo justeru harus berhadapan dengan pencemaran air. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup setempat diketahui, terdapat enam perusahaan yang beroperasi di Makassar yang diduga melakukan pencemaran membuang limbah cair serta bahan berbahaya dan beracun (B3) di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo. Akibatnya, bukan hanya ikan yang berkurang, tetapi kualitas air pun sudah keruh dan berwarna kekuning-kuningan. 

Di banyak tempat di makassar termasuk di wilayah tempat tinggal saya, ketika musim kemarau air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar mulai keruh dan kurang lancar. Sering kali air tak menetes sedikit pun selama berjam-jam pada siang hari. Di saat seperti ini beruntunglah orang-orang yang menggunakan tangki penampungan air atau sumur bor di rumahnya.

Satu hal lagi yag harus kita sadari adalah krisis air tanah yang sudah mulai terjadi. Maraknya pembangunan di perkotaan menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat pula, sehingga mengganggu keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air saat ini. Berbagai fenomena akibat krisis air tanah  sudah banyak terjadi, seperti penurunan tanah sehingga terjadi banjir rob maupun amblesan bangunan, selain itu air tanah  telah berubah rasa menjadi payau bahkan asin akibat intrusi air laut, kualitas air tanah menurun serta banyaknya sumur yang kering di musim kemarau. Pengisian air tanah atau lebih dikenal dengan imbuhan air tanah nyaris tidak bertambah bahkan berkurang, sedangkan penggunaannya semakin meningkat.

Maka dari itu sudah selayaknya kita benar-benar sadar akan kelestarian air di sekeliling kita, dengan benar-benar menjaga kualitasnya dan berhemat dalam penggunaannya.


Tak semua orang mendapatkan air jernih seperti ini
Sumber: http://mobile.seruu.com

Syarat-Syarat Air Bersih[i]

Hal-hal seperti yang dipaparkan di atas menyebabkan banyak orang dengan terpaksa menggunakan air yang ada di sekitar mereka. Padahal air bersih untuk keperluan rumahtangga seharusnya memenuhi syarat-syarat berikut:

Syarat-syarat umum/fisik :
  • Tidak berbau
  • Tidak berwarna (harus jernih)
  • Tidak berasa asin/anyir/basa dan sebagainya
  • Bebas dari patogen[ii] organik.
  • Tetap segar 

Syarat kimia :
  • Tidak mengandung bahan zat-zat kimia yang beracun 
  • Tak kekurangan (harus mengandung) zat-zat kimia dalam batas-batas tertentu yang diperlukan bagi tubuh manusia.

Syarat bakteriologi:
  • Tidak mengandung bakteri atau kuman berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai penyakit perut/usus.
Pureit. Sekarang Rp. 550.000

Lebih spesifik lagi, air minum memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:

Persyaratan fisik: 

  • Jernih atau tidak keruh 
  • Tidak berwarna
  • Rasanya tawar 
  • Tidak berbau
  • Temperaturnya normal
  • Tidak mengandung zat padatan-padatan.

Persyaratan kimia:

  • Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut :
  • pH normal 
  • Tidak mengadung bahan kimia beracun
  • Tidak mengandung garam atau ion-ion logam
  • Kesadahan[iii] rendah
  • Tidak mengandung bahan organik[iv] 

Persyaratan mikrobiologis:

  • Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli, salmonellatyphi,vibrio chlotera, dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
  • Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti actinomycetes, phytoplankton coliform,cladocera, dan lain-lain.

Standardisasi ini sudah tentu bertujuan untuk memelihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam pengolahan air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum untuk masyarakat umum.

Standar air bersih disesuaikan dengan standar kesehatan yang dibawa pada standar uji laboratorium yang selanjutnya dilakukan analisis terhadap parameter air bersih, seperti :

  • Nilai Ph;
  • Suhu;
  • Warna, bau dan rasa;
  • Jumlah padatan (terendap, tersuspensi dan terlarut) dan kesadahan air;
  • Nilai biochemical oxygen demand  (BOD) dan chemical oxygen demand (COD);
  • Pencemaran mikroorganisme patogen (bakteri);
  • Kandungan minyak dan lemak;
  • Kandungan logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Ni);
  • Kandungan bahan radioaktif.
4 tahap permurnian air Pureit
Sumber: http://pureitwater.com/ID

Pureit – Jaminan Perlindungan Menyeluruh

Air baku merupakan air yang dapat diolah menjadi air bersih. Berdasarkan siklus hidrologi yang ada di alam, ada tiga sumber air air baku untuk air bersih,yaitu :

  • Air angkasa (air hujan);
  • Air permukaan (sungai, danau, tampungan air);
  • Air tanah (mata air, air dangkal dan dalam).

Ketiga jenis air ini biasa dimasak orang untuk diminum. Namun kini, sudah ada teknologi pada Pureit yang memungkinkan air minum tak perlu dimasak lagi. Teknologi ini sudah tentu memperhatikan berbagai persyaratan di atas. Dengan menggunakan Pureit, konsumen mendapatkan jaminan perlindungan menyeluruh dari berbagai kotoran yang tak terlihat. Melalui Pureit, semua bakteri, virus, dan parasit berbahaya dapat dibunuh. Menghasilkan air yang aman dari semua kuman berbahaya.

Mengapa Pureit Mampu Menghasilkan Air yang Aman untuk Diminum?

Karena Pureit bekerja dengan terobosan mutakhir “teknologi pembunuh kuman”. Ada empat tahap teknologi pemurnian air canggih yang dimiliki Pureit:

  • Air yang dituangkan akan mengalir melalui SARINGAN SERAT MIKRO untuk menghilangkan kotoran yang terlihat.
  • Lalu secara otomatis air akan melalui bagian unik FILTER KARBON AKTIF untuk menghilangkan pestisida dan parasit-parasit berbahaya.
  • Selanjutnya air akan mengalir melalui PROSESOR PEMBUNUH KUMAN. Dengan “Teknologi Pembunuh Kuman Terprogram” membunuh semua bakteri dan virus berbahaya.
  • Akhirnya, air akan melalui PENJERNIH yang didesain secara khusus untuk menghilangkan semua zat pembunuh kuman sehingga menghasilkan air yang jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami.

Kelebihan Pureit

  • Pureit bekerja dengan Germkill Kit yang terdiri atas tiga komponen yaitu filter karbon aktif, prosesor pembunuh kuman, dan penjernih. Germkill Kit dapat memurnikan 1.500 liter air dan harus diganti jika sudah habis. Jika tidak digantii pada waktunya, Pureit secara otomatis akan menghentikan aliran airsampai penggantian dilakukan sehingga mencegah konsumen dari meminum air yang tidak layak.
  • Pureit memiliki kriteria pembunuh kuman terketat yang diterapkan badan pengatur di Amerika Serikat yaitu Enviromental Protection Agency (EPA). Hasilnya bisa disaksikan sendiri, berupa air yang jernih, tidak berbau, dengan rasa yang alami.
  • Hemat karena tidak membutuhkan aliran listrik ataupun bahan bakar lainnya (gas atau minyak tanah). Harga Pureit pun terjangkau, dengan sekali membeli kebutuhan air minum dalam jangka waktu lama terpenuhi.
  • Mudah dalam pemakaiannya karena tidak membutuhkan pemasangan pipa yang merepotkan.
  • Tidak bergantung pada keran air yang harus mengalir terus-menerus.

Testimoni

Walau di Makassar Pureit tergolong langka karena terbatasnya penjualan, saya mendapatkan testimoni dari seorang kerabat bernama kak Nur yang tinggal di jalan Veteran Makassar. Kak Nur sekeluarga menggunakan Pureit yang dibeli oleh suaminya sewaktu tugas ke Jakarta, selama 4 bulan.

Sebenarnya jumlah anggota keluarganya hanya tiga orang, pemakaian 1.500 liter air bisa saja habis dalam jangka waktu 6 – 9 bulan. Tetapi karena ia masih tinggal dengan mertua dan keluarga besar suaminya, yang mengkonsumsinya bukan hanya mereka bertiga.

Kak Nur mengakui, pengeluaran rumahtangganya jadi lebih hemat karena ia tak perlu sering-sering membeli gas untuk memasak air, ataupun tidak perlu membeli air galon. Ia pun sangat familiar dengan rasanya.

“Kalau air galon, biasa leherku terasa sakit,” ungkapnya mengenai rasa alami Pureit. Selain itu, semua – termasuk anak-anak yang mengkonsumsi air yang diproses Pureit merasakan hal yang sama. Mereka pun tak ada keluhan berkaitan dengan pencernaan.

Kini Pureit yang digunakan kak Nur sedang menganggur, menunggu suaminya memesan Germkill Kit-nya dari Jakarta. Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat masyarakat Makassar bisa memperoleh Pureit dengan mudah.

Makassar, 14 Desember 2012
Sumber:

Buku Panduan Penggunaan Pureit
http://id.scribd.com/doc/30505184/63/Pemecahan-Masalah-Air-Bersih-Makassar
http://www.bisnis-kti.com/index.php/2011/09/warga-pesisir-makassar-krisis-air-bersih/
http://www.fajar.co.id/read-20120605225251-mengatasi-krisis-air-tanah-dengan-waduk-resapan
http://beritadaerah.com/article/sulawesi/56070
http://makassar.antaranews.com/berita/28113/masuki-musim-kemarau-air-pdam-mulai-keruh


Tulisan ini diikutkan Lomba Blog Air Pureit






[i] Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 01 / Birhukmas / I / 1975 tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Standar baku air minum tersebutdisesuaikan dengan standar internasional yang ditetapkan WHO (dinukil dari makalah PemecahanMasalah Air Bersih Makassar yang disusun oleh Ariyanto Limpo)
[ii] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Patogen: parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada inangnya.
[iii] KBBI; Kesadahan: Sifat air yang menyebabkan pembentukan sisa yang tidak larut apabila digunakan sabun, dan yang menyebabkan pembentukan kerak pada dinding ketel.
[iv] KBBI; Organik: Berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup; Berhubungan dengan organisme hidup.


Share :

22 Komentar di "Terobosan Teknologi dalam Mengatasi Krisis Air Bersih"

  1. aman diminum ya mbak airnya. semoga menang ya kontesnya

    ReplyDelete
  2. wOW..SUPER LENGKAP neh ulasannya mbak Niar, semoga berjaya ya Mbak..

    ReplyDelete
  3. Lengkap banget.

    Eh mba katanya kita juga bisa ngetest kangungan air dengan teh. Ambil air satu gelas tapi jangan dipanaskan lalu masukkan teh, jika berubah warna katanya banyak mengandung bezi. [Bener pa ga ya}

    ReplyDelete
  4. Wuiiiihh.ulasannya lengkap banget.
    good luck ya mbak

    ReplyDelete
  5. pantes aja byk yg posting soal pureit, lg ada lomba toh..?
    semoga menang ya
    :D
    air bersih memang sulit dicari

    ReplyDelete
  6. saya sampai sekarang belum pernah minum air dari pure it mbak, hanya pernah melihat dari tv

    semoga menang lomba ya mbak, artikelnya lengkap abis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasanya bagus menurut saya, pernah merasakan di rumah kak Nur :)

      Delete
  7. Mo apapun hasil lombanya...tulisan ini sudah berhasil memenangkan perhatian saya untuk mencoba pure it :) Salam kenal bu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal. Semoga setelah pakai tidak mengecewakanya :)

      Delete
  8. setiap baca tulisan bu mugni selalu berasa baca skripsi eh... ada sumber ma foot notenya hehehehe....
    keren tulisannya, semoga berhasil ma lombanya bu :D

    itu germkill kit nya pure it mesti beli dr jakarta ya?
    harganya berapaan trus di gantinya tiap kapan ya?
    jadi pertimbangan juga klo mo beli pure it soalnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belinya, telepon Unilever saja, gampang koq. Harganya? Wah saya lupa, nanya ke kerabat yang saya cceritakan itu tapi lupa e.


      Digantinya kalo indikatornya menunjukkan warna merah lebih banyak dan air sudah tak mengalir keluar lagi. Karena ada mekanisme Pureit yang tidak mengeluarkan air kala germkill kitnya sudah tak berfungsi. Begitchu :)

      Oya, masak kayak skripsi sih? :D
      *horeee berarti masih layak kuliah lagi*

      Delete
  9. semoga semakin banya yg peduli sama air ya mbak.. :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^