Drama Pembelajaran Daring: Merusak Nama

Drama Pembelajaran Daring: Merusak NamaAnak-anak sudah sekian bulan ini belajar online. Putri kedua saya, yang duduk di kelas 8 baru benar-benar aktif belajar daringnya pada semester ganjil ini. Setiap pagi, untuk urusan mengisi daftar hadir saja jadi drama tersendiri.

Oya saya mencoba menghindari menyebut daftar hadir dengan absensi atau isi absen ya soalnya absen itu artinya tidak hadir dan absensi berarti ketidakhadiran. Jadi jelas ya yang kalau kita mengisi daftar nama setiap pembelajaran daring itu namanya bukan isi absen atau isi absensi tapi mengisi daftar presensi atau mengisi daftar hadir.

Memang terdengar aneh sih tapi lebih aneh lagi kalau kita membiasakan menggunakan istilah yang jelas-jelas pemaknaannya salah menurut saya. Saya mau mencoba membiasakan diri menggunakan istilah yang tepat. Makanya sesekali saya akan menyebut “daftar presensi” dan lebih sering menggunakan istilah daftar hadir.

Oke, sekian mengenai terminologi yang dipergunakan.


Drama pembelajaran daring

Kembali kepada hal yang mau saya ceritakan.

Jadi setiap pembelajaran daring, saya dan Athifah menunggui daftar hadir. Kalau bukan dia yang menuliskan namanya, saya menuliskan. Mengapa saya terlibat? Karena saya juga ada di dalam grup kelasnya. Jadi, sejak kelas 7, grup itu dulunya berisi para orang tua siswa. Lalu menjelang ujian akhir semester genap lalu, wali kelas 7 memasukkan para siswa ke dalam grup.

Alhasil grup di kelas 8 ini ramai. Dan drama pembelajaran daring pun penuh warna.

Itu kata saya, sih. Mungkin juga bagi para pelaku utama dramanya, yang mereka lakukan itu bukanlah drama.

Sebenarnya sederhana saja menuliskan nama sesuai nomor urut daftar presensi yang sebenar-benarnya di kelas. Jadi misalnya Athifah nomor urutnya 8 maka setiap mengisi daftar hadir kelas setiap harinya, dia menulis namanya di urutan kedelapan. Lalu kalau anak lain mengisi namanya maka dia mengisi di nomor urutnya sendiri.

Drama pembelajaran daring
Arti kata ABSEN dalam KBBI.


Nama Athifah terdiri atas 3 kata. First, middle, and last name – bahasa Inggrisnya. Nama terakhirnya adalah nama ayahnya. Sudah tentu saya hafal mati dengan nama putri satu-satunya di antara ketiga buah hati saya lha saya yang memberikannya nama itu. Sudah pasti Athifah ingat namanya dong, tak akan salah menuliskannya.

Herannya setiap kami selesai menulis nama dalam daftar hadir, selama beberapa hari berturut-turut nama Athifah jadi berubah. Bukan berubah total, ada satu huruf yang hilang atau malah ketambahan satu huruf.

Misalnya nama ATHIFAH jadi ATIFA atau ATIFAH. Nama tengahnya juga jadi kekurangan huruf. Atau nama ayahnya ketambahan satu huruf. Bervariasilah kejadiannya selama berhari-hari itu. Mulanya kami tidak sadar di mana kekacauan itu terjadi. Siapa di antara teman-teman sekelasnya yang melakukannya.


Drama pembelajaran daring
Arti kata ABSENSI.


Lucunya waktu yang berubah hanya nama ayah Athifah, saya jadi ragu Athifah hafal nama lengkapnya 😁 lalu bertanya padanya, “Athifah koq tidak tahu penulisan namanya Papa?” Kenapa bisa salah tulis nama?”

Waktu itu namanya sudah benar semua, nama pertama, nama tengah benar. Nama papanya yang salah tulis. Anehnya lagi hurufnya berubah jadi huruf kecil semua sementara baik saya atau Athifah, jika menuliskan nama, kami menuliskan huruf awalnya dengan huruf kapital, sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Athifah yang lagi mengerjakan  tugas yang diberikan gurunya lantas beralih melihat daftar hadir di grup WA kelasnya.

“Ih tidak, Mama. Saya tahu ji. Tadi saya tulis sudah benar hurufnya,” ucapnya.

Usut punya usut, kekacauan terjadi ketika seorang anak perempuan menuliskan namanya di daftar kehadiran. Anak tersebut – sebut saja namanya X, ketika menulis namanya, juga mengutak-atik nama Athifah. Menurut Athifah, kejadian pada hari-hari sebelumnya, yang menghilangkan huruf pada namanya si X itu juga.

Sontak Athifah terpancing emosinya, “Saya WA dia deh, Ma. Mau tanya kenapa dia begitu!”

“Eh, nanyanya ndak usah pake marah-marah ya. Tanya saja di WA-nya, terus pake emotikon senyum,” ujar saya.

Drama pembelajaran daring
Arti kata PRESENSI dalam KBBI.

Athifah menuruti saran saya.  Dia mengatakan seperti ini pada temannya: kenapa kalau di kau daftar namanya, namaku ada yang hilang hurufnya? 😅

Temannya menjawab begini: ndak kurusak mi namamu lagi. 

OK, the case was closed. 🔨🔨🔨 walau agak gemas-gemas gimana gitu. 😑

Dan memang setelah itu, nama Athifah aman tenteram sentosa, tidak diganggu lagi namanya. Ada-ada saja, ya. Waktu mengalami itu saya juga merasa gemas sampai mikir, ini anak kenapa, sih. Apa maunya, ya? Iseng atau apa? Tapi sudahlah, entah apa jawaban pertanyaan itu. Yang jelas sudah selesai dan dia sudah mengatakan tak akan merusak nama Athifah lagi di daftar hadir.

Makassar, 27 Agustus 2020

Masih ada cerita lainnya .... nanti lagi saya tulis ya. 😆



Share :

9 Komentar di "Drama Pembelajaran Daring: Merusak Nama"

  1. Hihihi kupikir gak sengaja kepencet saat memgcopas atau apa, ternyata memang ada sedikit faktor kesengajaan ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwk sengaja, Mbak. Yang ilang 1-2 huruf tapi kami yang lihat jadi sepet.🤭

      Delete
  2. Lucu - lucu ya pengalaman belajar daring anak-anak. Dan untuk persoalan daftar presensi saya sangat sepakat. Setiap kali saya bikin daftar hadir, nggak pernah nulis daftar absensi. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daftar yang tidak hadir dong ya kalau "absensi" hehe.

      Delete
  3. alhamdulillah anakku namanya dua suku kata aja mak, Darell Adhibrata, etapi jadinya nama belakang dia sebagai surname nya hahhaha

    ReplyDelete
  4. Hahah, hilang satu huruf bermakna juga itu. Mungkin pas copas daftar absen, ke enter bagian keyboard nya kali ya, jadilah berkurang huruf. Yah anggap aja gitu, haha

    ReplyDelete
  5. walah walah, emang sistem daring mengubah semua sistem yang dulu ya mba. Dulu untuk kehadiran cuma manggil aja, sekarang udah nge-list (kayak BW jamaah) gitu


    tetap semangat mendampingi si kecil, Mba :)

    ReplyDelete
  6. Ya ampun ada ada aja ya yang suka usil ,drama sekolah online bikin mak mak makin pusing nih

    ReplyDelete
  7. wah saya juga terbiasa menyebut daftar presensi atau daftar hadir kak, lebih enak dan nggak janggal.

    Whaaa salah satu dramanya begini ya, untung Athifah ada bunda yang sabar mendampingi, jadi tetap aman deh :D semoga lancar2 yaa ke depannya :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^