Senangnya
ngeblog adalah, bisa mengenal banyak blogger dari berbagai daerah. Karena blogger
dari luar Jawa – tidak sebanyak blogger yang berada di pulau Jawa,
kadang-kadang menjadi lebih mudah mengingat mereka yang berada di luar pulau
Jawa dengan mengidentikkan dengan lokasi di mana ia berdomisili. Contohnya
adalah, Mbak Rita Asmaraningsih, blogger Palembang. Saya kalau mendengar
namanya, langsung ingat “Palembang”.
Belakangan,
setelah beberapa kali ke blognya, saya jadi tahu identitas lainnya adalah
sebagai penyuka TTS dan “abdi negara”. Nah, tidak banyak abdi negara yang
ngeblog, lho. Dari sekian banyak tulisan di blognya, tulisan Mbak Rita yang juga dikenal sebagai lifestyle blogger yang paling menarik
menurut saya adalah tulisan yang menceritakan bagaimana beliau bersikap ketika
sedang menjadi abdi negara. Judul tulisannya adalah Niat
berbuat baik Malah Dicurigai Negatif Oleh Orang Lain.
Dalam
tulisan itu diceritakan mengenai tanah dekat kantor Mbak Rita yang tidak pernah
dipedulikan oleh pemiliknya. Tanahnya dibiarkan tidak terurus. Rumput bukan
sekadar rerumputan lagi jadinya, malah sudah menjadi menjadi semak belukar.
Sudah begitu PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)-nya pun tak pernah dibayarkan oleh
pemiliknya.
Berkat
arahan Mbak Rita, tanah itu ditanami TOGA (tanaman obat keluarga) yang kemudian
menghasilkan. Selain itu, tanah tersebut menjadi lebih rapi dan bersih. Hingga
pada suatu hari, orang yang mengaku memiliki tanah itu datang marah-marah.
Membaca
tulisan ini, saya jadi tegang sendiri. Membayangkan diri saya berada di posisi
Mbak Rita. Menghadapi orang marah, Mbak Rita rupanya tak gentar. “Peluru
pertama” pun dilontarkan Mbak Rita:
"Pak, gak sah ngomong kencang. Ngomong pelan saja kenapa sih Pak? Saya masih bisa dengar koq!"
Glek. Berani, yah. Ibu-ibu menghadapi
lelaki yang sedang marah! Tapi harus demikian, sih. Kalau tidak bisa kalah
pamor dengan si bapak dan si bapak bisa tak terkendali di dalam kanto
pemerintah!
Kemudian
terjadilah percakapan ini:
"Bu, siapa yang bikin kebun di tanah saya? Saya tidak mau ada orang lain berkebun di sana!" Bapak paruh baya itu menunjuk tanah di seberang kantorku yang sebagian tanaman singkongnya sudah patah -patah.
"Pak, jangan memarahi Abah yang sudah susah payah merawat tanah Bapak. Saya yang menyuruh Abah menebas semak belukar di tanah itu dan menyuruhnya berkebun TOGA di sana. Mestinya Bapak berterima kasih pada kami. Tanah Bapak diurusi, ditebas belukarnya tanpa mengeluarkan satu sen pun. Biaya menebas belukar itu banyak Pak! Mahal! Lagi pula kalau Bapak merasa itu tanah Bapak kenapa Bapak tidak pernah muncul? Kebetulan Bapak sekarang muncul, saya mau menagih tunggakan pajak PBB yang sudah bertahun-tahun tidak pernah Bapak bayar!"
Seru,
kan? Mau tahu bagaimana akhir kisah ini? Silakan deh langsung simak di blog
yang bersangkutan. Link-nya sudah saya berikan di atas.
Membaca
tulisan blogger Palembang ini, saya seperti
tercerahkan. PNS bisa juga tegas dan berwibawa, seperti Mbak Rita. Dan ia tahu
kapasitasnya dan bagaimana menggunakannya dengan baik. Ngeblog menjadi bentuk
sosialisasi mengenai bagaimana sebaiknya bersikap dalam kondisi seperti ini.
Sekaligus memberitahukan kepada khalayak bahwa seperti ini lho hal yang bisa
dihadapi dalam tugas. Nah, kalau boleh usul, sering-seringlah menulis kisah Mbak Rita ketika
sedang bertugas. Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi, berkah, dan amal jariyah
juga.
Well, masih banyak yang bisa dibaca di blog
Mbak Rita. Di sana ada beberapa cerita jalan-jalannya, kisah menarik dalam
hidupnya, cerita tentang kepolosan Raffy – keponakan tersayangnya, kegiatan-kegiatan
yang pernah diikutinya selaku blogger, hingga kisahnya ketika menjadi salah
seorang pemenang lomba mengisi TTS (Teka-Teki Silang). Cus, klik saja http://www.rita-asmara.com.
Makassar, 26 Oktober 2016
Tulisan
ini untuk Arisan Link grup 4 Komunitas Blogger Perempuan
Share :
Saya baca postingan itu. Ya, seru ceritanya :D
ReplyDeleteSaya membacanya sambil membayangkan, kalau berada di posisinya, saya kayak bagaimana ya hehehe
DeleteJadi merasa bangga tinggal di Jawa. Banyak bloggernya. :D
ReplyDeleteSalut dg pembagian waktunya, Mbak Rita. PNS banyak kerjaannya. :) Btw, Kami sering love-love-an di IG.
Selamat Hari Blogger Nasional ya, Mbak Niar. :)
Wah maaf membalas komentarnya sudah lewat Hari Blogger ya Idah ...
DeleteIya benar, pembagian waktunya luar biasa yah. Kerja tapi bisa tetap ngeblog juga.
bisa jadi contoh utk PNS yg lain ya..:)
ReplyDeleteIya Mbak Kania
DeleteIyaaa saya juga sempat landing ke tulisan itu, bikin geregetan banget si Bapak. Tapi, mba Rita bisa menuliskannya sampai2 pembaca kaya saya, seakan ikutan seperti berada dalam scene yang sama :)
ReplyDeleteIya benar, Ipeh. Saya juga sampe geregetan hehehe
DeleteHello mbak, kunjungan balik...Salam buat mbak Rita ya mbak. Saya juga dl PNS, tapi saya resign karena harus ikut suami kesini...Saya waktu kerja jadi PNS kerja nya di RS mbak..ngurusin pasien TBC..Harus tegas kayak mbak Rita juga..terutama kalau pasien mangkir minum obat...
ReplyDeleteWiih iya ya, orang yang sedang berobat TBC bisa bosan minum obat karena harus tiap hari selama 6 bulan, bahkan bisa sampe 9 bulan yah. Wah Mbak Dewi pengalamannya banyak yang unik yah :)
Deleteprogram BP ini saya ga liat infonya hihihi saling mereview blogger , kerenn !!
ReplyDeleteIya Qiah, sudah lama. Sudah lebih 6 bulan kayaknya. Sebulan kami me-review dua blogger. Qiah mungkin tidak ngeh ya waktu ada bincang2 ttg ini di grup :)
DeleteTampilannnya lebih muda kak :)
ReplyDeleteCantiknya mbak Niar luar dalam 😚😇
ReplyDeleteSalut sama Blogger tanah air.
ReplyDelete