Showing posts with label Internet. Show all posts
Showing posts with label Internet. Show all posts

The Sluggish Journey: Proses Kreatif di Balik Ratusan Ribu Follower

The Sluggish Journey: Proses Kreatif di Balik Ratusan Ribu Follower - “ … Rasa canggung – awkwardness, rasa bosan – boredom, rasa iri – envy, rasa kecewa – dissapointment, rasa bingung – confusion, rasa rindu – longing, kalau rasa yang pernah ada? Eits … hehehe,” sesi belajar bahasa Inggris kali ini diakhiri dengan aksen suara dan tawa jenaka dari Idaa, pemilik akun Instagram @sluggish_journey. Otomatis sebagai penonton, saya ikut tertawa gemas. Gemas dengan ending yang tak terduga dan gemas dengan mimik wajah dan suara Idaa yang jenaka.

Baca selengkapnya

Sang Kreator Unik: dari Me Time, Ledakan Kreativitas yang Mendatangkan Cuan

Sang Kreator Unik: dari Me Time, Ledakan Kreativitas yang Mendatangkan Cuan – Belum lama ini sebuah potongan tayangan sinetron stasiun televisi nasional beredar di media sosial dan media online lalu menjadi bulan-bulanan netizen. Potongan tayangan itu memperlihatkan adegan dalam sinetron Magic 5 yang belum diedit namun sudah ditayangkan di sebuah stasiun TV. Ceritanya, tokoh bernama Rahsya (diperankan oleh Raden Rakha) sudah meninggal dan memasuki alam lain namun yang terlihat di layar televisi adalah Rahsya sedang berakting di depan green screen berukuran besar.

Baca selengkapnya

Menu Khas Lebaran 3 Kampung Halaman

Menu Khas Lebaran 3 Kampung Halaman – Urusan Ramadan sering kali dibuat panjang oleh manusia yang menjalaninya. Mulai dari persiapan sahur, buka puasa di bulan Ramadhan, hingga lebaran. Sejak kecil saya melihat pemandangan dan mendapatkan pengertian puasa sebagai ibadah itu ya hanya sekadar syariat tidak makan dan tidak minum, selebihnya sibuk dengan persiapan yang berhubungan dengan hal-hal yang tampak di mata yang akan menjadi pemuas rasa lapar, keindahan rumah saat lebaran, menu lebaran yang berbeda, dan baju baru.

Baca selengkapnya

Ngemis Online dan Hal Viral Lainnya di Internet

Perihal “ngemis online”, berita viral Tiktok saya ketahui dari putri saya. Dia cerita tentang akun TikTok yang melakukan siaran live, menunjukkan ibunya sedang mandi di malam hari. Waktunya di atas jam 9 WITA. Hal ini berlangsung berhari-hari lamanya, dilakukan lebih dari satu akun. Bukan hanya mandi air, ada yang mandi lumpur juga. Kerjaan mereka live, tanpa konten yang jelas, hanya mempertontokan orang mandi dengan pakaian lengkap dengan tujuan mendapatkan reward yang biasa diberikan oleh penonton saat live.

Baca selengkapnya

Kelindan Memori Ramadan, Abadi dengan Jaringan Internet Cepat

Kelindan Memori Ramadan, Abadi dengan Jaringan Internet Cepat – Rangkaian memori dan suasana Ramadan sekarang berkelindan. Berkas kenangan masa lalu meliuk-liuk, berkelebatan di benak. Ingatan tentang almarhum Papa (panggilan saya kepada ayah) kerap mengemuka di saat-saat begini saya ingat bagaimana kebiasaan my old man setiap harinya. Kalah cepat sedikit, beliau sudah keluar rumah untuk pergi membeli ifthar buat seisi rumah.

Internet Cepat

Kenangan Tentangnya

 

Di dekat rumah kami, setiap Ramadan banyak penjual penganan berbuka puasa yang mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Usai salat ashar di masjid, Papa berjalan kaki menuju salah satu booth penjual penganan itu, sering kali mengajak satu atau dua cucunya. Anak-anak saya senang-senang saja diajak Ato’-nya karena mereka boleh memilih penganan yang mereka inginkan.

Sesampainya di rumah, Papa tidak pernah memberikan bungkus penganan yang dibelinya kepada saya kalau saya tak memintanya. Tak pernah pula menyuruh saya memindahkan ke piring atau mangkuk. Selalu beliau yang membawanya masuk, meletakkannya di meja makan, mengambil piring bersih dari lemari piring di dapur, menata kue di atas piring, lalu menyiapkan gelas jika yang dibelinya berupa es buah atau es cendol.

Selalu begitu sampai-sampai saya merasa tidak enak sendiri karena saya tidak selalu ngeh kedatangan beliau sehingga sering kali – tahu-tahu penganan untuk ifthar sudah terhidang di meja makan. Kalau cepat bergerak, saya mengambil penganan yang dibawanya dan meletakkannya di atas piring bersih. Kemudian dilanjutkan dengan mempersiapkan teh untuk minuman puasa seisi rumah, dilanjutkan dengan menyiapkan makan malam.

Begitulah kelebatan memori tentang family man pertama yang saya kenal di dunia ini. Sejak kecil, sosok ayah dan suami yang saya tahu itu ya sosok seperti beliau. Selalu care dan membantu pekerjaan rumah. Apapun bisa dilakukannya, mulai dari mengerjakan pekerjaan tukang kayu, tukang semen, memasak, hingga menjahit. Bukan pekerjaan menjahit utuh, lebih kepada menjahit pakaiannya yang robek.

Sejak Ramadan tahun 2022 beliau tak bersama kami. Papa meninggalkan kami pada tanggal 7 September 2021, menyusul ibunda yang berpulang dua hari sebelumnya. Kata orang-orang, bagaikan cinta mati karena tanggal berpulang keduanya hanya berselang dua hari saja.

Entahlah, apa memang demikian. Yang saya tahu, ibu saya memang tak bisa jauh dari suaminya. Di dalam rumah saja, kalau 5-10 menit tak melihat Papa maka Mama akan ribut mencarinya atau menyuruh kami mencarinya padahal Papa hanya ada di sekitar pekarangan, mengurusi tanaman-tanamannya atau sedang ngobrol dengan bapak-bapak di masjid dekat rumah usai salat fardhu.

Internet Provider - Mengabadikan Kelindan Memori

Perbedaan yang paling mencolok dalam Ramadan 2022 adalah kenangan tentangnya. Tentunya, ketiadaan ibunda juga merupakan perbedaan mencolok berikutnya. Saya tak lagi menghadapi obsesi ibunda tentang kekinclongan rumah jelang lebaran, juga tak lagi meladeninya menelepon keluarga besarnya di kota-kota lain di Indonesia setiap hari untuk sekadar bertukar kabar.

Pandemi covid-19 bukan hanya membawa bencana sakitnya kami sekeluarga, melainkan juga menjadi perantara penyebab kepergian kedua orang tua saya ke alam barzakh. Dengan jaringan internet cepat, saya mengabadikan hari-hari pilu itu di blog dan media sosial sebagai catatan sejarah kami.

Tentunya bukan bermaksud berlarut-larut dalam kepiluan. Saya sudah move on, hanya saja yang namanya ingatan khas akan tetap membayang. Semua orang, termasuk saya memiliki memori jangka panjang yang memungkinkan kita hidup dalam dua dunia, yaitu masa lalu dan masa sekarang.

 

Menjalani Masa Sekarang dan Masa Depan dengan Kemudahan Jaringan Internet Cepat

 

Masa sekarang adalah masanya menatap ke depan, pada masa yang masih menjadi misteri, bertemankan jaringan internet cepat. Berapa banyak orang di zaman ini yang bisa hidup tanpa internet? Bahkan menyimpan kenangan saja menggunakan internet. Silaturahmi dengan teman lama dan keluarga besar kedua orang tua bisa dilakukan dari rumah dengan internet IndiHome.

Ini juga pembeda Ramadan dulu dan sekarang bagi saya. Dahulu keluarga kecil saya pengguna internet mobile yang mengandalkan kuota. Awalnya tidak terlalu terasa, lama-kelamaan menguras kantong dan perasaan, terlebih saat pembelajaran daring dilangsungkan selama lock down akibat pandemi. Menjerit dalam hati per bulannya bisa habis 500 ribu rupiah.

Sejak menggunakan jaringan internet cepat dari Telkom Indonesia, pengeluaran bulanan kami terkait internet bisa dipangkas karena kami  berlangganan paket internet pascabayar yang pemakaian dan pembayaran per bulannya relatif sama dan jauh lebih murah. Anak-anak lebih bersukacita dalam menunggu waktu berbuka puasa tiba.

Zaman digital sekarang menyediakan banyak pilihan aktivitas bagi keluarga yang memilih ingin di rumah saja saat menunggu waktu berbuka puasa tiba. Dengan internet banyak informasi penting yang bisa diperoleh, juga bisa memperdalam ilmu Islam.

Bagi anak-anak pun lebih menyenangkan ketimbang di masa saya kanak-kanak dulu. Dulu saya harus puas dengan satu stasiun televisi nasional saja atau mendengarkan siaran radio yang mana kurang acara anak-anaknya. Kalau pun acara anak-anak berlangsung, harus mengalah sama acara nasional kalau waktunya bertepatan dan siaran langsung disiarkan dari stasiun TV nasional itu.

Pilihan Aktivitas di Internet

Sekarang pilihannya banyak. Untuk nonton hiburan pun bisa menggunakan internet. Salah satu sarana hiburan bagi pelanggan IndiHome adalah dari paket add-on berupa streaming semua tayangan film, drama series, TV series, hingga Netflix Original milik Netflix sepuasnya dengan jaringan internet cepat dan stabil. Di samping itu, cara pembayarannya pun lebih praktis karena tagihan Netflix termasuk dalam tagihan bulanan IndiHome dan tidak perlu kartu kredit.

Kumpul bareng keluarga pun menjadi makin seru dengan berlangganan Minipack Channel TV dari jaringan internet cepat dari Telkom Indonesia. Menyediakan beragam pilihan tayangan favorit mulai dari film blockbuster Hollywood, drama Korea, olahraga, hiburan, edukatif, dan tayangan untuk anak. Tarifnya pun terbilang murah, mulai dari Rp5.000 per bulan untuk 2 channel IndiJowo, hingga Rp475.000 untuk paket Big Combo yang terdiri atas 58 channel.

Tentu saja, perlu kita pahami bahwa internet itu bagaikan belati bermata dua. Keutamaan internet perlu diiringi dengan pengetahuan mengenai sisi negatif beraktivitas dengan internet seperti keamanan digital karena dunia maya itu sangat luas dan banyak hal bisa terjadi secara tak terduga.

Yang jelas, dalam bulan Ramadhan, prioritas kita adalah menjalankan kewajiban sebaik-baiknya sebagai hamba Allah, di antaranya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Bukan begitu?

Makassar, April 2023

Baca selengkapnya