Saya
tak mungkin melupakan Riau. Hanya selama dua setengah tahun lebih saya di sana
tapi banyak kenangan manis yang masih membekas. Makanya sewaktu berita kabut
asap kembali menjadi bencana baru-baru ini, saya ikut sedih juga. Rasanya
seperti sebagian jiwa saya masih ada di sana teriris-iris. Lebay ya, tapi begitulah adanya.
Usai
rangkaian acara pernikahan pada bulan April 1999, saya mengikuti suami ke Riau.
Tepatnya di kota Minas, kira-kira 30-an kilometer dari Pekanbaru. Saya merasa excited sekali waktu itu. Ke tempat
jauh, di tengah hutan berlingkungan modern, tinggal dengan suami … wow, ini namanya bulan madu berpanjangan.
“Konsolidasi” internal suami istri
Dengan
sukacita saya menyiapkan keperluan yang harus dibawa. Bukan hanya pakaian, saya
juga membawa buku-buku resep masakan buat bekal belajar masak. Baru belajar
masak? He he he iyaaah. Yang penting
ada keinginan belajar, kan?