Gadis Kecil dan Tsunami

Saya baru menyadari bahwa novel anak ini merupakan pemenang 1 Sayembara Menulis Novel Anak Islami penerbit DAR!Mizan padahal novel ini sudah bertahun-tahun ada di rumah. Waktu itu saya belikan untuk si sulung Affiq. Maka hari ini saya mencoba membuka dan membacanya lembar demi lembar.

Judul: Keajaiban untuk Ila
Penulis: Anindhita S. Thayf
Penerbit: DAR! Mizan
ISBN: 979-752-262-8
Tahun terbit: 2005 (Juni)
Ketebalan: 123 halaman
Ukuran: 17 cm x 11,5 cm

Novel Keajaiban untuk Ila bercerita tentang Ila – gadis kecil berusia 6 tahun yang ingin sekali sekolah. Ila tinggal di Aceh. Ayahnya seorang nelayan dan ibunya seorang perajin tas anyaman daun kelapa. Ibu juga membantu Ayah berjualan ikan di pasar. Ibunya mengatakan, nanti saat usianya 7 tahun ia baru boleh sekolah. Di saat yang bersamaan ia merindukan kakeknya dan mengirimkan surat kepada sang kakek, menceritakan betapa ia menginginkan tas sekolah dan sangat tidak sabar menunggu saat bersekolah tiba, yaitu saat usianya 7 tahun, pada tahun 2005.
Baca selengkapnya

Memaknai Puasa di Negeri Orang

Judul: Serunya Puasa Ramadhan di Luar Negeri
Penyusun: Leyla Hana
Penulis: Dang Aji, Ary Nur Azizah, Julie Nava, Nyi Penengah Dewanti, dkk.
Penerbit: Qibla, Imprint BIP
ISBN 10: 602-249-653-5
ISBN 13: 978-602-249-653-3
Tahun terbit: 2014
Ketebalan: 168 + xii halaman
Ukuran: 20,5 cm x 14 halaman

Memaknai puasa tak harus berarti belajar dari pengalaman sendiri. Kita bisa juga belajar dari pengalaman saudara-saudari muslim(ah) kita yang menjalani puasa Ramadhan di luar negeri. Akan terlihat banyak yang bisa kita syukuri dalam kehidupan kita setelah membaca buku ini.

Sebanyak 23 penulis membagikan pengalamannya. Sebagian dari mereka tinggal di negara yang berwarga muslim minoritas. Sebagiannya lagi tinggal di negara berpenduduk muslim mayoritas.
Baca selengkapnya

Kendaraan Air Tercepat

Judul: Tercepat! Speedboat
Penulis: Ian Graham
Alih bahasa: Inik Budi Utami
Penerbit: Tiga Ananda, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Tahun terbit: 2011
ISBN: 978-602-9111-95-8
Ketebalan: 32 halaman
Ukuran: 26 cm x 20,5 cm

Buku ini merupakan ensiklopedia yang bercerita tentang kendaraan air tercepat. Pembahasannya berdasarkan urutan kecepatan kapal-kapal mulai dari kapal bermesin uap bernama Turbinia (tahun 1894) yang dapat melaju hingga 63 kilometer per jam. Lalu berturut-turut membahas mengenai:
Baca selengkapnya
Dihukumnya Selasa Saja, Ya

Dihukumnya Selasa Saja, Ya

"Kasih tahu saya di mana Mama simpan penghapus cadangan," pinta Athifah.
"Tidak!" tegas Mama.

Keesokan harinya ...

"Mama, mana penghapus cadangan?"
"Lho, penghapus yang kemarin, mana?"
"Hilang! Saya dihukum tidak dapat uang jajan ya, Mama?"
"Iya!"

Hm, nona mungil ini sudah tahu konsekuensinya. Hukuman menghilangkan barang di sekolah adalah peniadaan uang jajan. Karena jam sekolahnya masih pendek (sekitar 2,5 jam), Mama tega saja memberi bentuk hukuman ini toh sebelum ke sekolah Athifah diberi makan dulu. Bentuk hukuman ini bagus juga sesekali, buat meredam keinginan jajan Athifah yang menggebu-gebu.
Baca selengkapnya

Bikin Bete Jadi Hilang

Judul: Road to Happiness
Penulis: Asa Mulchias
Penerbit: Indiva Media Kreasi
Tahun terbit: 2008 
ISBN: 978-979-1397-30-8
Ketebalan: 184 halaman
Ukuran: 20 cm x 14,5 cm

Buku yang sangat unik ini dimulai dan diakhiri dengan serius tapi ditengahi dengan segambreng humor. Mulanya mengajak pembaca untuk menyikapi kegalauan dengan tepat. Menilik dari cara bertuturnya yang gaul habis, sasarannya adalah remaja.

Penulis mencoba memberi pemahaman bahwa semua orang mendapatkan ujian karena hidup itu tidak selamanya indah (halaman 14 – 16). Ujian masing-masing orang berbeda, tergantung kesanggupannya. Beratnya ujian seseorang berbanding lurus dengan level keimanannya (halaman 19).
Baca selengkapnya
Memandang Hal yang Sama, Harus Ada yang Dipersamakan

Memandang Hal yang Sama, Harus Ada yang Dipersamakan

"Membaca koran jangan asal baca, baca apa yang ada di baliknya," itu pesan Pak Subari Waluyo - guru Fisika saya sewaktu SMP.

Waktu pencapresan kemarin sampai sekarang pun berseliweran segala bentuk pendapat. Saya mengamati saja, beberapa. Saya punya pilihan sendiri tapi saya memilih untuk tidak ikut-ikut nyetatus.

Beda dengan suami saya. Dia punya cara sendiri dalam berpendapat. Saat seorang sahabat mengatakan, "Waah pilihannya (maksudnya: suami saya) kalah, Kak Niar!" Saya mengatakan, pilihan saya dengan suami sama. Kami pendukung capres yang sama.
Baca selengkapnya
Bebas Is … Bablas?

Bebas Is … Bablas?

Kadang-kadang saya merindukan ketenangan zaman orba dulu lho. Masa ketika orang-orang saling hormat. Rakyat biasa menghormati petingginya walau dalam tataran sikap saja di dalam hatinya meleletkan lidahnya.

Ini bukan berarti saya ingin balik ke zaman itu. Bukan. It’s not my point. Roda harus berputar. Zaman harus berganti. Kita tentu tak mungkin stuck di satu waktu. Hanya sekadar ingin bernostalgia, seperti menostalgiakan keadaan zaman sekolah yang kurang tanggung jawab – ketika itu tanggung jawab hanya belajar. Itu kan bukan berarti saya pengen balik ke zaman putih abu-abu. Tidak mungkin kan? Sekarang saya sudah punya 3 anak. Jadi, sekadar bernostalgia boleh, dong.

Orang-orang di zaman kini banyak yang suka kebablasan. Mengkritik sih boleh-boleh saja asal pilihan katanya bagus, alasannya masuk akal. Lha ada orang yang bukan mengkritik, jadinya malah menghujat orang lain yang tadinya tak masuk dalam ranah yang hendak dikritiknya. Atau kalau ada yang tersinggung dengan kritikan orang lain, dia lantas menghujat dengan mengeluarkan kata-kata kasar tanpa dasar.
Baca selengkapnya