Showing posts with label Petikan. Show all posts
Showing posts with label Petikan. Show all posts

Belajar dari Sroedji dan Rukmini

Saya tak akan jatuh cinta pada sosok pasangan suami – istri Sroedji – Rukmini jika tak membaca novel Sang Patriot – Sebuah Epos Kepahlawanan yang ditulis oleh cucunya – Kak Irma Devita. Kak Irma berhasil menuangkan episode penting dalam kisah hidup kakek dan neneknya ke dalam bacaan yang mudah dicerna dan sarat nilai edukasi dan sejarah.
Baca selengkapnya

Mindfulness: di Sini, Saat Ini

Sebagai ibu rumah tangga beranak tiga tanpa asisten rumah tangga, sering kali saya dituntut multi tasking. Bagaimana tidak, se-abreg pekerjaan harus selesai pada waktu yang nyaris bersamaan atau bahkan bersamaan.

Meladeni anak-anak, melakukan pekerjaan rumah, mengejar dead line tulisan, dan berkhidmat pada orang tua sering kali “menuntut” diselesaikan dalam satu alokasi waktu. Bersyukur suami saya pengertian sehingga saya banyak terbantu dalam tetek-bengek urusan rumah tangga. Tetapi karena seperti umumnya laki-laki, suami saya adalah makhluk Mars yang single tasking sehingga setiap saat harus diarahkan, diberikan SOP (standard operational procedure) sekali pun untuk hal-hal yang sudah sering ia lakukan jadi keribetan itu bertambah dengan keharusan memberi "wejangan-wejangan" SOP yang sayangnya tidak bisa di-rewind otomatis :).

Dalam kondisi seperti ini kelelahan fisik dan psikis jadi makanan sehari-hari saya. Lumrah terjadi saya tidur menjelang tengah malam atau lewat tengah malam dalam keadaan yang super lelah.
Baca selengkapnya

Apapun Pilihannya Menjadi Mama itu Delicious

Membaca Mommylicious mengingatkan saya akan diri sendiri. Kedua penulisnya adalah seorang mama dari dua anak, sementara saya mama dari 3 orang anak. Dan keduanya emak blogger pula, sama seperti saya. Sama pula seperti saya, Mak[1] Arin (Murtiyarini) dan Mak Rina Susanti – kedua penulis Mommylicious ini merupakan emak-emak yang senang memenuhi tantangan lomba-lomba menulis blog dan mengirimkan tulisannya ke media.

Bedanya, tulisan mereka lebih sering nampang di media cetak daripada saya dan mereka berdua merupakan ibu bekerja. Eh tapi Mak Rina saat ini sedang menikmati perannya sebaga full time mother setelah resign dari pekerjaannya sebagai quality controller tahun lalu.

Beberapa kali saya mengunjungi blog mereka dan mendapati tulisan-tulisan tentang buah hati mereka. Jujur saja, kesan bahwa hidup mereka begitu sempurna tak bisa saya tepis. Saya merasa mereka sangat beruntung, memiliki karier yang bagus dan keluarga yang pengertian.
Baca selengkapnya
Zuhud Bukan Berarti Miskin

Zuhud Bukan Berarti Miskin

Banyak yang mengira zuhud itu sama sekali menolak harta, menolak segala kenikmatan duniawi, dan mengharamkan yang halal. Padahal tidak demikian. Zuhud itu adalah sikap tidak tergantung kepada harta dunia. Kebalikannya adalah sikap rakus (tamak).

Orang yang zuhud, pola hidupnya tidak dikendalikan oleh harta dunia. Tetapi ia tak sama sekali menolak harta. Harta digunakannya untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada Allah. Bukankan beribadah itu bukan hanya ritual seperti shalat, puasa, dan zakat? Beribadah pun bisa berupa pengabdian dalam hal menerapkan pola hidup yang islami.

Ia tidak pernah memperturutkan hawa nafsunya kepada harta. Orang yang memilih kehidupan zuhud tidak identik dengan orang miskin sebab orang kaya pun bisa zuhud. Sebaliknya, orang miskin pun belum tentu zuhud. Ada juga orang miskin yang sangat berhawa nafsu kepada harta hingga berusaha menghalalkan cara-cara yang makruh untuk memperoleh sesuatu.
Baca selengkapnya

Kenapa Bekas Liur Anjing Harus Dicuci 7 Kali?

Bagi sebagian orang baik anak-anak maupun orang dewasa, anjing merupakan hewan yang menyeramkan. Secara syariat Islam, dalam hal berurusan dengan anjing, malah ada aturannya sendiri.

Simaklah hadits berikut: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, “Sucinya wadah seseorang saat dijilat anjing adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.”

Diriwayatkan juga oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Apabila anjing menjilat wadah seseorang maka keriklah (bekasnya) lalu basuh wadah itu tujuh kali,” (HR. Muslim).

Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang memegang anjing maka pahala amal (ibadah)nya setiap hari akan berkurang satu qirath (1 inchi @ 2,5 cm), kecuali anjing penjaga atau anjing pemburu,” (HR Bukhari dan Muslim).

Mengapa Tanah?

Dalam sebuah forum ilmiah tentang kesehatan dijelaskan bahwa virus berbentuk pita cair dalam liur anjing berukuran sangat kecil. Semakin kecil ukuran mikroba maka semakin efektif menempel pada sebuah wadah. Tanah berfungsi sebagai penyerap virus yang menempel tersebut.

Mengapa tanah? Karena tanah mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman, yaitu tetracycline dan tetarolite.
Baca selengkapnya

Istirahat, Tidur, dan Mimpi

Sepuluh hari saya vakum ngeblog, aktivitas yang sebenarnya amat saya sukai. Ada beberapa hal yang terjadi yang amat menguras energi saya sehingga saya tak bisa duduk berlama-lama depan laptop untuk menulis, update blog, dan blog walking. Ditambah dengan koneksi internet yang lambatnya minta ampun maka kloplah peristirahatan saya. Padahal virus-virus sudah dienyahkan. Entah apa yang terjadi. Mungkin juga masih ada virus yang bersembunyi entah di mana di dalam ruang hardisk dan memory yang teramat luas.


Ibarat rutinitas keseharian, saya tidur cukup panjang. Saat terbangun seperti saat ini, saya ingin segera menyapa teman-teman dan berterimakasih kepada yang sudah BW dan meninggalkan komentarnya. Mudah-mudahan bisa saya usahakan berkunjung balik ke blog teman-teman.

Bicara tentang tidur dan mimpi. Ada hal menarik nih yang saya baca dari buku Titik Ba, karya Ahmad Thoha Faz[i]:

Tidur dianggap berharga apabila mampu memulihkan kondisi fisik dan psikis untuk kembali beraktivitas. Tidur memulihkan, meremajakan, dan memberi energi bagi tubuh dan otak.
Baca selengkapnya

Washdi dan Koleksi yang Masih Awet


Selain menyenangkan dan menegangkan, menunggu kelahiran bayi pertama di tanah rantau merupakan sebuah tantangan besar. Segala persiapan saya usahakan bersama suami. Selain banyak bertanya kepada kawan-kawan, browsing di internet, saya juga berburu majalah Ayahbunda.

Popok yang masih awet
Beruntung perpustakaan milik kantor suami memiliki koleksi Ayahbunda yang sangat lengkap sampai edisi terbaru sehingga saya bisa bolak-balik meminjamnya. Untuk edisi khusus, kami bisa memperolehnya di toko buku.

Kawan-kawan saya banyak yang menggunakan kain tetra untuk popok bayi. Dibeli meteran di pasar, digunting ukuran bujursangkar, dan pinggirannya dineci. Info tentang cara melipatnya sehingga bisa dipakai bayi, saya lihat di sebuah majalah koleksi perpustakaan. Juga ada di Ayahbunda seri Merawat Bayi yang saya beli pada Desember 2000 – saat hamil Affiq. Kisah “perburuan” kain tetra dan gambar mengenai cara melipatnya, pernah saya tayangkan dalam tulisan berjudul Popok Itu Masih Awet.
Baca selengkapnya

Ampunan Tak Bertepi

Sering terbersit di hati dan benak saya, “Apakah Sang Maha Pencipta akan menghapus semua dosa?” Di antara amat banyak – tak terhitung nikmat dan kasih-Nya, begitu banyak pula kelengahan dan kelalaian yang saya lakukan. Pernahkah pula terbersit di benak dan hati Anda?

Saya tahu, kewajiban saya adalah berusaha melakukan yang terbaik. Tetapi  ... ah terlalu banyak “tetapi” yang timbul hingga kian tertimbunlah dosa.

Pernahkah mendengar kisah tentang pembunuh yang ingin bertobat, kawan? Saya tengah merenungi kembali kisah ini. Kisah yang sering diceritakan para ulama. Saya baru-baru ini menemukannya (kembali) di salah sebuah buku cerita anak saya. Ada baiknya saya nukilkan di sini:

Baca selengkapnya

Ketika Si Buah Hati Bertanya: Bagaimana Menjawab Pertanyaan Mereka dengan Bijaksana


Pertanyaan anak-anak yang polos seringkali membuat orangtua kelabakan. Namun rasa ingin tahu mereka sebisanya harus dijawab oleh orangtua. Agar mereka tak memiliki persepsi yang salah dan segera mendapatkan pemahaman yang benar.

Beruntungnya secuil tulisan saya ada di sini, dan mendapatkan gratis dari mbak Irhayati Harun – sang penyusun, buku ini membuat saya sendiri belajar banyak bagaimana cara para orangtua/orang yang lebih tua menjawab pertanyaan anak-anak dengan bijaksana.

Untuk membuat Anda penasaran (he he he penasaran nggak ya?), seperti inilah pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam buku ini:
“Bapak mau pergi ke mana sih, Bu? Kok dibungkus kain putih begitu?”
“Kalau mati kita bawa apa, Ma?”
“Allah ada giginya juga?”
“Katanya Allah baik, kenapa harus takut sama Allah?”
Baca selengkapnya

Mengintip Dunia Unik Para Skizofren (2)




Sumber: http://oppositional-defiantdisorder.net

Berikut kutipan dari awal kisah gila Evi (halaman 33 – 34):

Awal kisah, aku merasa amat sedih, tetapi walau kupaksa, mata ini tak pernah bisa menangis, malah bibir ini tertawa-tawa sendirian di sebuah ranjang kecil berbantal kumal. Aku begitu yakin ada seseorang yang telah meracuniku. Rasanya seperti baru menenggak ekstasi, di jahanam obat terlarang itu. Tubuhku melayang-layang tak tentu arah, kepala terasa berat bukan kepalang. Tidak sampai hitungan jam sejak itu aku mulai mengalami apa yang oleh dokter di RSJ Pakem katakana sebagai halusinasi.

Aku dapat melihat hal-hal yang tidak tampak wujudnya di mata keluarga dan dapat mendengar bunyi-bunyian yang suaranya tidak dapat didengar para tetangga. Mengerikan, kusaksikan kuburan-kuburan terbongkar sendiri. “Ya Allah, jeritan-jeritan itu amat memekakkan, tangisan-tangisan yang melengking itu terlalu memilukan. O, rupanya mereka sedang disiksa.” Tubuhku bereaksi, menggigil hebat, amat berkeringat. Ketakutan sekaligus terheran-heran.
Baca selengkapnya

Mengintip Dunia Unik Para Skizofren (1)


Sumber gambar: http://scientificamerican.com
Sudah sekitar tiga bulanan ini lingkungan kami diwarnai teriakan-teriakan seorang lelaki berusia sekitar 30 – 40 tahunan. Lelaki itu suka sekali ‘menginap’ di beranda masjid Bani Haji Adam Taba’ saat malam hari. Kadang-kadang siang hari ia ada di situ namun lebih sering ia ‘bepergian’.

Kata tetangga pemilik warung, meski sedang tidur lelaki itu berteriak. Yang diteriakkannya adalah “EEE” atau “PAK” secara berulang kali. Pernah pula ia meneriakkan “BU’ atau mengikuti aba-aba pelatih pencak silat yang biasa melatih pemuda-pemuda lingkungan kami di pekarangan masjid pada malam hari.

SKIZOFRENIA[i] atau GILA. Itulah yang diidap lelaki itu sehingga warga berusaha tidak memedulikan teriakan-teriakannya. Toh ia tak mengamuk, menyerang, ataupun mengganggu secara fisik. Ia sekarang menjadi bagian dari komunitas dan ekosistem kami. Teriakan-teriakannya sudah berharmonisasi dengan deru sepeda motor, cicit burung kolibri, juga dengan cericip[ii] dan kersik[iii] yang ditimbulkan kaki anak-anak ingusan yang berlarian di sekitar masjid.
Baca selengkapnya

Hal yang Tak Dapat Ditolak


Kangen. Setiap hari itu yang saya rasakan setelah lama absen ngeblog. Kangen dengan hijaunya blog ini, dengan menulis, blog walking, dan tentu saja dengan teman-teman sesama blogger.

Namun apa boleh buat ada hal-hal di luar kendali saya yang terjadi dalam kurun masa absennya saya menulis dan blogging.

Diawali dengan sakitnya si bungsu Afyad. Ia demam dan muntah-muntah. Kemudian giliran nona mungil Athifah. Setelah itu si sulung Affiq. Seperti estafet saja. Alhamdulillah mereka sakit demam biasa, karena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).

Sakitnya mereka mengingatkan saya untuk melanjutkan membaca buku Diary Bunda Ketika Buah Hati Sakit yang tak kunjung selesai. Bersyukur bisa menjadi bagian buku ini bersama bunda-bunda hebat yang menuangkan kisahnya dalam buku ini. Buku ini bagus untuk menemani para ayah, bunda dan calon ayah/bunda yang sangat memperhatikan dunia anak.

Sangat menyenangkan mendampingi buah hati. Memantau perkembangan dan menyimak keceriaan mereka. Namun sakit adalah bagian dari hidup. Tak ada orang yang selamanya sehat. Nah, bagaimana mendampingi mereka kala sakit, buku ini menawarkan solusinya.
Baca selengkapnya
Standar Kompetensi Guru, Ternyata (Sebenarnya) Ada Ya?

Standar Kompetensi Guru, Ternyata (Sebenarnya) Ada Ya?

 Sebagai orangtua yang sangat menginginkan ketiga anak saya memperoleh pendidikan yang benar-benar layak di bangku sekolahnya, saya sangat menginginkan adanya standardisasi kompetensi guru di negeri ini. Sebab rasanya sangat tidak adil jika anak didik sebagai ‘output’ dari sistem pendidikan nasional distandardisasi, dengan sistem dan nilai/skor yang ditentukan sementara hal ini tidak berlaku bagi guru-guru yang terlibat langsung mendidik anak-anak bangsa ini.
Saat melanglang buana di jagat maya guna mencari tahu tentang istilah Pendidikan Karakter yang banyak didengungkan akhir-akhir ini, secara tak sengaja saya menemukan tulisan bapak Akhmad Sudrajat yang memuat tentang empat jenis kompetensi guru yang ternyata telah dicantumkan dalam peraturan pendidikan.
Berikut kutipannya:
Baca selengkapnya

10 Perilaku Durhaka Istri Terhadap Suami

Sumber gambar:
www.clipartguide.com
Perkenankan saya refresh satu topik ini: perilaku apa saja yang menyebabkan istri durhaka kepada suaminya. Berdasarkan tulisan Drs. M. Thalib, berikut ini 10 perilaku durhaka istri terhadap suami:
      
      1. Mengabaikan wewenang suami.
Dalam suatu hadits disebutkan:
Dari ‘Aisyah ra, sesungguhnya nabi saw. bersabda: “Sekiranya aku memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan perintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya. Sekiranya seorang suami menyuruh istrinya memindahkan bukit merah ke bukit putih dan dari bukit putih ke bukit merah, tentu kewajibannya adalah melaksanakan (perintahnya) itu.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Sepanjang tidak melanggar perintah agama, istri harus menuruti suaminya.
Baca selengkapnya

10 Perilaku Durhaka Suami Terhadap Istri

Sumber gambar:
www.shutterstock.com
Para istri, jangan khawatir. Sebagai penyeimbangnya, Drs. Muhammad Thalib juga menulis buku tentang perilaku durhaka suami terhadap istri. Jadi bukan hanya istri saja yang bisa durhaka, suami pun berpeluang durhaka. Jika istri bisa berbuat dosa, suami pun dapat berbuat dosa. Namanya manusia, tak lepas dari dosa.

      1. Tidak mau melunasi hutang mahar..
Dalam suatu hadits disebutkan:
Dalam hadits Maimun disebutkan, dari bapaknya, dari Nabi saw., sabdanya: “Siapa laiki-laki mengawini seorang perempuan dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi di dalam hatinya bermaksud tidak menunaikan apa yang menjadi haknya itu kepadanya, berarti ia telah mengicuhnya; bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, maka kelak pada hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang fasik.” (HR. Thabarani)
Dalam hadits lain:
Baca selengkapnya

Apa Kata WHO Tentang ASI?

Demikian pentingnya ASI Eksklusif sehingga WHO/UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan nama Deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration). Deklarasi yang dilahirkan di Innocenti, Italia pada tahun 1990 ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI. Deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat hal-hal berikut:
Baca selengkapnya

Kesempatan Emas Bangsa Asia (Bagaimana dengan Bangsa Indonesia?)

Kesempatan Emas Bangsa Asia - Berita gembira bagi para pekerja di Asia dalam era global ini ...
            Sejak beberapa tahun terakhir ini, programmer komputer dari India, Cina, dan Filipina benar-benar membuat takut para insinyur software komputer dan pekerja ‘otak kiri’ di Amerika Utara dan Eropa, yang membangkitkan berbagai protes, boikot, dan pengambilan sikap politik. Pemrograman komputer yang mereka lakukan walaupun bukan yang merupakan yang paling kompleks dan dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional, adalah sejenis pekerjaan yang hingga saat ini dilakukan hampir secara eksklusif di Amerika Serikat – dan yang menyediakan gaji-gaji menyenangkan untuk pekerja staf sampai 70.000 dollar pertahun. Sekarang ini, orang-orang India yang berusia 25 tahun sedang melakukan hal ini – sama baiknya, meskipun tidak lebih baik, sama cepatnya – meskipun tidak lebih cepat – untuk mendapatkan gaji-gaji seperti seorang operator Taco Bell. Namun, pembayaran mereka, meskipun rendah menurut standar barat, kira-kira bernilai 25 x dari apa yang diperoleh orang India biasa – dan menyediakan bagi mereka gaya hidup kelas menengah – atas dengan berbagai liburan dan apartemennya.
Baca selengkapnya
Komposisi ASI, Lengkap dan Terbaik Bagi Bayi Manusia

Komposisi ASI, Lengkap dan Terbaik Bagi Bayi Manusia

Dari buku ‘Mengenal ASI Eksklusif’, oleh Dr. Utami Roesli, SpA., MBA., CIMI.
            ASI mengandung lebih dari 200 unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya. Cairan hidup yang mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat ini bagai suatu “simfoni nutrisi bagi pertumbuhan bayi” – sehingga tidak mungkin ditiru buatan manusia.
            Bayi manusia termasuk kelompok bayi yang pada waktu lahir masih sangat belum matang sehingga tergantung penuh pada orangtua untuk perawatan dan kelangsungan hidupnya. Selain itu, bayi manusia juga merupakan salah satu mamalia yang pertumbuhannya sangat lambat. Diperlukan waktu sekitar 4 – 4 ½ bulan untuk menggandakan berat badan  lahirnya. Memang ASI manusia merupakans salah satu ASI yang terencer sehingga bayi harus sering menyusu pada ibunya. Ini merupakan hal yang baik, karena akan menyebabkan terjalinnya hubungan ibu-anak yang lebih sering. Hal ini akan memastikan terdapatnya perhatian dan perawatan yang intensif untuk kelangsungan hidup serta pertumbuhan bayi manusia.
Baca selengkapnya
Keyakinan dalam Berdoa

Keyakinan dalam Berdoa

Dari tulisan “Di Mana Doa Kita” dalam buku ‘LENTERA HATI’, oleh DR. M. Quraish Shihab, halaman 157 :

“Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu”, demikian tulis Abdul Qadir Jailani (1078 – 1167 M), seorang sufi besar dalam bukunya Mafatih Al-Ghayb (Penyingkap Kegaiban). “Jika Anda memohon cahaya siang pada saat kian memekatnya kegelapan malam, maka penantian Anda akan lama, karena ketika itu kepekatan akan meningkat hingga tibanya fajar. Tetapi yakinlah bahwa fajar pasti menyingsing, baik Anda kehendaki atau tidak. Jika Anda menghendaki kembalinya malam pada saat itu, maka doa Anda tidak akan dikabulkan karena Anda meminta sesuatu yang tak layak, dan Anda akan dibiarkan meratap, lunglai, jemu, dan enggan. Tetapi Anda salah bila jemu berdoa, karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. 94: 5-6). Itu terjemahan ayatnya. Adapun tafsirnya adalah ‘sesaat setelah datangnya satu kesulitan pasti disusul oleh dua kemudahan’, karena itu – tetaplah yakin – bahwa ‘dalam genggaman tangan-NYA terdapat segala kebajikan”.
Bila apa yang dimohonkan tak diperoleh dengan segera, Anda tak akan rugi. Karena, lanjut Abdul Qadir Jailani, Nabi pernah bersabda: “Pada hari kebangkitan ada yang terheran-heran melihat ganjaran perbuatan yang dia rasakan tak pernah dilakukannya. Ketika itu disampaikan kepadanya: ‘Inilah doa-doamu di dunia yang dulu tidak dikabulkan’ “. Karena itu, jangan jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk!
Baca selengkapnya
Tentang Kesiapan Menjadi Orang Tua dan Kontribusi Ibu pada Negara

Tentang Kesiapan Menjadi Orang Tua dan Kontribusi Ibu pada Negara

Dari artikel: Tamu Kita: Elly Risman, Psi – “Jangan Sampai Anak Busung Jiwa dan Layu Jiwa”, majalah UMMI No. 3/XVII Juli 2005/ 1426 H, halaman 8 - 10.


Elly Risman mendirikan Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) bersama Neno Warisman, Hidayat Achyar, dan Tomi Sutomo.Sering mengadakan seminar, workshop, pelatihan untuk orangtua (parenting) dan anak dengan melibatkan peserta, menyentuh, menyenangkan, dan praktis. 

Berikut kutipan wawancara beliau dengan reporter dari majalah UMMI:
............ Anak-anak hidup sesuai zamannya, begitu kata orang bijak. Elly pun berpendapat anak sekarang ada sisi positif dan negatifnya. Mereka lebih cerdas, mampu mengutarakan pendapat dan lebih berani. Tapi mereka juga lebih manja, tidak mandiri, dan tidak berani mengambil keputusan, kurang agamis dan segi spiritualnya sering terabaikan. Hal ini akibat dari kurang terdidiknya orangtua dalam segi pengasuhan anak. Para orangtua saat masuk ke dunia perkawinan sama sekali belum siap menjadi orangtua. Elly menyesalkan banyak orangtua yang menganggap sepele masalah pengasuhan anak. Padahal tantangan zaman sekarang lebih berat karena kemajuan teknologi dan arus informasi tidak bisa dibendung.

......... Elly mencontohkan, ada penelitian sosiolog-sosiolog Islam terkemuka di Amerika. Hasilnya cukup mencengangkan, kata mereka sebaiknya negara harus membayar perempuan-perempuan yang tinggi sekolahnya tetapi dia memutuskan untuk menjadi ibu dan mendidik anaknya di rumah. Karena kontribusinya pada negara jauh lebih baik daripada uang yang disumbangkan dari pendapatan perusahaannya yang dikontribusikan untuk negara.
Baca selengkapnya