Gaya Berpakaian dan Ketulusan dalam Berteman

Yah, katakanlah saya ketinggalan zaman atau kampungan. Karena saya tidak punya koleksi pakaian wanita terbaru. Saya sekarang berada dalam zona nyaman saya. Sudah bisa menjalani kehidupan dengan menjadi diri saya sendiri tanpa perlu pusing dengan pendapat orang lain. Saya tahu batasan mana yang penting/bermanfaat bagi saya dan mana yang tidak. Saya tahu apa tujuan saya dan apa yang harus saya lakukan untuk menuju ke sana. Yaah, tidak dipungkiri ... kadang-kadang ada alpanya, juga, sih 😅.

Kalau dulu bagaimana? Dulu, duluuu sekali, saya suka kepikiran sampai berhari-hari dengan perkataan orang-orang. Bisa berbulan-bulan. Mudah down dan depresi. Di satu pihak, ingin menggembirakan semua orang. Untungnya akhirnya saya bisa berpikiran waras, bahwasanya tidak mungkinlah kita menggembirakan semua orang. Untuk apa saya menggembirakan mereka semua kalau diri saya sendiri merasa tidak nyaman?

“Niar, tidak pernah ko pake lipstik?” tanya seorang sahabat ketika dia tengah merias kembali wajahnya.

“Sesekali ji, paling kalau pergi pengantin,” saya tertawa ringan. Membayangkan memakai lipstik dan make up lain sehari-hari, sungguh itu bukan diri saya. Saya pasti tidak akan merasa nyaman kalau coba-coba melakukannya. Saya pun tidak ingin melakukannya. Dengan krim wajah dan bedak saja, sudah cukup bagi saya. Kalau ke pesta pernikahan pun, lipstik yang saya pakai berwarna gelap bukannya terang.


Bagaimana dengan mode pakaian terbaru? Duh, duh ... saya tidak update. Saya malah sama sekali jadi tidak ingin memakai model pakaian yang di mana-mana terlihat orang memakainya. Model pakaian wanita kesukaan saya sampai sekarang masih langgeng: tunik atau blus. Sudah, itu saja. Begitu pun dengan jilbab. Saya nyaman dengan jilbab yang menutupi setengah badan. Tidak pendek tapi tidak juga terlalu panjang.

Kalau sepatu, saya lebih suka memakai sepatu yang terlihat agak-agak sporty, yang ujungnya membulat. Saya tidak nyaman dengan sepatu yang ujungnya lancip. Saya tidak bisa jalan dengan baik dan benar (haha kayak ejaan Bahasa Indonesia saja) dengan sepatu berujung lancip. Kalau maksa pake bisa tapi pasti saya tidak bisa lari-lari kecil, hanya bisa berjalan pelan. 😊

Menurut saya, nih tidak ada salahnya mengikuti mode. Tapi itu bukanlah hal yang penting dalam hidup ini. Inner beauty akan tetap terpancar, koq sesederhana bagaimana pun kita berpenampilan. Saya sering melihat perempuan-perempuan berpenampilan sederhana yang pancaran inner beauty-nya begitu kuat. Mereka tetap terlihat menarik dengan berpakaian sederhana. Di balik itu, kompetensi/kapabilitas mereka terlihat dengan jelas sehingga tidak penting lagi baju apa yang dipakainya.

Eh, tapi ini bukan berarti saya anti sama mereka yang berpakaian modis. Bagi saya, sah-sah saja. Mau bergaya seperti apapun itu. Yang penting sopan, tidak mempertontonkan bagian tubuh yang sebaiknya ditutupi. Mau make-up-an pun sah-sah saja. Poinnya di sini adalah, kita saling menghargai saja dengan gaya berpenampilan masing-masing selama tidak mengganggu.

Model sepatu macam ini yang saya suka
Sumber: mapemall.com

Saya, sih mau berteman dengan siapa saja. Saya tidak akan mengganggu penampilan orang karena saya tahu kalau setiap orang punya kesukaan masing-masing. Kesukaan orang sering kali berhubungan erat dengan keyakinannya. Seperti saya, kesukaan saya dalam berpakaian, berhubungan dengan keyakinan saya. Jadi saya tidak mau mengganggu orang lain karena saya tahu diusik itu tidak enak dan saya pun tak ingin orang lain mempermasalahkan cara berpakaian saya.

Senyamannya bergaul adalah menjadi diri sendiri. Tidak benar adanya jikalau hendak masuk ke dalam suatu kelompok tetapi kita harus berganti gaya pakaian atau tidak menjadi diri sendiri. Ketulusan dalam berteman sejatinya tidak diukur dari cara seseorang berpenampilan. Ia tak berhubungan dengan gaya berpakaian. Kalau kamu mau berteman dengan orang dengan cara berpakaian tertentu, saya ragu kamu orang yang tulus. Ketulusan dalam pertemanan tidak mengharap timbal-balik berupa materi. Kalau senang, bisa berbagi kesenangan. Kalau sedang susah, bisa berbagi kesusahan. Setuju?

Makassar, 15 Maret 2017





Share :

15 Komentar di "Gaya Berpakaian dan Ketulusan dalam Berteman"

  1. Kak Niar itu inner beauty-nya selalu terpancar. Bersahaja dan ramah. Senang bisa kenal kak Niar.
    Btw, sudah lama kita nda ketemu ya Kak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ndyyy, dirimu juga, Dek :)

      Iyaa, kapan kita ketemu yaah.

      Delete
  2. Setuju banget Mba... saya juga begitu, senang yang nyaman dipakai. Kadang untuk jilbab sampai satu model punya beberapa warna kalau sudah merasa sreg memakainya hehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beli jilbab satu model beberapa warna itu irit Mbak Ida hihi

      Delete
  3. Saya mengenal dirimu sangat kekinian yg sll ditutupi dalam sikap kesederhanaanmu. Bangga padamu kawan.

    ReplyDelete
  4. Model sepatunya lucuuu, kira2 ada warna coklatnya ga ya.
    Btw, buat saya bunda Niar aja udah TOP BGT kok, dan benar2 terlihat nyaman dengan diri sendiri, tanpa perlu ikut2 orang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya kalo coklat keren warnanya.

      Makasih ya Ipeh. So do you :*

      Delete
  5. Setuju banget dengan ini "Untuk apa saya menggembirakan mereka semua kalau diri saya sendiri merasa tidak nyaman?" itu yang saya jadikan pegangan sampai saat ini. Hehe

    ReplyDelete
  6. suka ji pake kulot toh Ni,,ada sy buatkanutk thl 31 nanti,,hehehe

    ReplyDelete
  7. Dalam berteman = bersilaturahim sepertinya tidak ada sangkut pautnya dengan pakaian. Saya nyaman saja berteman dengan siapa saja kecuali... eits ada kecualianya di, hm dengan anak ABG yang alai, bukan apa-apa cuman risih saja. Kata Paksu ingat umur Ma..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu bagi Kak Wiah. Banyak yang tidak, lho. Enak kalau berteman dengan orang kayak kakak :)

      Delete
  8. ah saya setuju sekali dengan ka niar

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^