Belajar Hadits Melalui Buku Cerita Anak

Judul buku: Kata Nabi Muhammad dalam Hadis 2
Penulis: Ibu Lily Fitrie
Penerbit: Mizan
Tahun terbit: 2001 (bulan Agustus, cetakan III)
Ketebalan: 52 halaman
Ukuran: 28 cm x 21 cm

Dewasa ini buku anak-anak yang mengajak anak belajar hadits dengan ilustrasi dan narasi menarik semakin banyak saja. Namun pada masanya, buku yang pada mulanya terbit di tahun 1999 ini menjadi populer karena masih kurangnya buku-buku seperti ini yang beredar di pasaran.

Ilustrasi yang menarik, dengan warna yang apik sangat mendukung keindahan buku ini. Narasinya pun disesuaikan dengan kemampuan pemahaman anak-anak. Ukurannya pun besar, membuat buku ini menjadi sangat menyenangkan untuk diamati setiap mili meter ilustrasinya.



Di dalam buku ini ada 21 hikmah hadits yang akrab dengan kehidupan sosial anak sehari-harinya yang dibahas. Seperti anjuran keras untuk mendegarkan khatib shalat Jum’at berkhutbah, larangan mencela makanan, larangan bermusuhan, ajakan menjenguk orang sakit, larangan makan berlebihan, anjuran bersedekah, dan anjuran menyingkirkan duri dari jalanan.

Saya masih ingat, ketika masih duduk di sekolah dasar dulu, saya dan teman-teman benar-benar takut dengan larangan bermusuhan lebih dari 3 hari, seperti yang dimuat dalam hadits berikut:

“Tidak dibolehkan bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari.” (H. R. Bukhari – Muslim)

Berantem itu tidak enak. Lebih baik bersaudara karena dengan bersaudara banyak sekali manfaatnya. Bayangkan, kalau kita bersaudara, akan banyak orang yang mau menolong kalau sedang kesulitan. Kalau terpaksa harus bertengkar dengan teman, ingat ya, jangan lebih dari 3 hari (halaman 20 – 21).

Namun ada satu yang kurang dicermati penulis buku ini, yaitu mengenai “hadits” yang berisi anjuran untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina (halaman 36).

Saat ini, penjelasan tentang kelemahan hadits bisa dicari di internet. Misalnya ada yang bersumber dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 22/233-234, Asy Syamilah (bisa dilihat di note facebook https://www.facebook.com/notes/mengenal-ajaran-islam-lebih-dekat/kelemahan-hadits-tuntutlah-ilmu-sampai-ke-negeri-china/155383726649) dan di link ini: http://www.al-ahkam.net/home/membongkar-status-hadis-tuntutlah-ilmu-sekalipun-di-negeri-cina.

Mayoritas ulama pakar hadits menilai bahwa hadits ini adalah hadits dho’if (lemah) dilihat dari banyak jalan.

Berikut saya cuplikkan penjelasannya:

Syaikh Isma’il bin Muhammad Al ‘Ajlawaniy rahimahullah telah membahas panjang lebar mengenai derajat hadits ini dalam kitabnya ‘Mengungkap kesamaran dan menghilangkan kerancuan terhadap hadits-hadits yang sudah terkenal dan dikatakan sebagai perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam’ pada index huruf hamzah dan tho’. Dalam kitab beliau tersebut, beliau mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Khotib Al Baghdadi, Ibnu ‘Abdil Barr, Ad Dailamiy dan selainnya, dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Lalu beliau menegaskan lemahnya (dho’ifnya) riwayat ini. Dinukil pula dari Ibnu Hibban –pemilik kitab Shohih-, beliau menyebutkan tentang batilnya hadits ini. Sebagaimana pula hal ini dinukil dari Ibnul Jauziy, beliau memasukkan hadits ini dalam Mawdhu’at (kumpulan hadits palsu).

Di sisi lain, saya sudah membolak-balik halaman demi halaman buku ini tetapi tidak menemukan nomor ISBN-nya. Hal ini menimbulkan tanda tanya di benak saya, apakah pada masa itu memang masih ada buku yang terbit tanpa nomor ISBN?


Makassar, 9 Desember 2014


Share :

5 Komentar di "Belajar Hadits Melalui Buku Cerita Anak"

  1. Subhanallah tuntunan yang santun lagi mulia dan mesti disampaikan kepada genari kita neh.

    ReplyDelete
  2. kalo bukunya full color anak2 juga semangat ya belajarnya. kalo yg hadist kayanya sy blm punya. adanya yg juz amma, dan cerita nabi

    ReplyDelete
  3. Buku yg wajib dimiliki anak-anak ya mak...

    ReplyDelete
  4. Jadi, milih buku anak-anak juga harus hati-hati, ya, mak.. Terima kasih sudah diingatkan. Soalnya lumayan banyak hadist dhoif yang beredar di sekitar kita, seperti yg mak kutip tersebut...
    Khawatirnya kalau hadist dhoif diajarkan kepada anak-anak, nanti besar malah bingung kalau ada penjelasan tentang hadist yg sahih nya, dan malah membantah yg sahih karena terbiasa dengan yg dhoif.. Ini sempat saya alami, mak.. Seperti doa buka puasa yg diajarkan Rasul. Susah bener ngapalinnya, karena sudah terbiasa dengan yg diajarkan di SD..
    Terima kasih sudah berbagi, mak.. :)

    ReplyDelete
  5. saya termasuk penyuka buku islami anak2 mbk hehe

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^