Setiap Orang Punya Masalah Sendiri

Menghadapi galauer” (orang yang lagi galau) itu ternyata bikin perasaan campur aduk. Tidak diladeni, kasihan, barangkali butuh teman berkeluh kesah dan saya "beruntung" dipilihnya, bisa jadi salah satu ladang amal juga sebenarnya. Tapi diladeni bikin bingung dan gemas.

Sudah 3 kali ini ia mengatakan iri dengan kesibukan dalam kehidupan saya. Saya tidak tahan untuk tak menjawabnya kali ini, "Jangan begitu, bacanya tidak enak. Seandainya dirimu ada di posisi saya, kamu pasti menyesal mengatakan itu. Kamu tak tahu apa yang saya alami. Jangan suka menganggap kehidupan orang lain lebih bagus."

Sesekali melihat/membaca kehidupan orang kadang-kadang ada godaan untuk mengatakan, "Waah enaknya hidupnya." Tapi untungnya setelah itu saya sadar kalau kehidupan milik orang lain tak akan mungkin sanggup saya jalani. Yang kelihatan saja yang "enak". 


Sumber: strategydiy.com
Bisa saja orang itu menyimpan rahasia hidupnya yang tak akan pernah terbayangkan oleh saya. Entah itu rasa sakitnya, entah itu masalah-masalahnya. Bisa jadi karakter orang-orang di sekelilingnya tak cocok dengan saya, dan lain-lain.


Untungnya saya segera sampai kepada kesimpulan, lebih enak menjadi diri sendiri. Seseorang yang terlihat bahagia tak selamanya bahagia. Barangkali ia pandai menyembunyikan masalahnya. Toh tidak ada manusia yang luput dari cobaan/ujian, sejak lahir sampai menjelang kematiannya. Kenapa tidak menikmati yang ada pada diri sendiri?

Catatan malam, 
Makassar, 28 April 2014


Share :

12 Komentar di "Setiap Orang Punya Masalah Sendiri"

  1. tiap orang punya masalah masing-masing ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Lidya, jadi tidak perlu kita membandingkan kehidupan kita dengan orang lain ya :)

      Delete
  2. Iya Mak, kadang speechless kala orang lain bilang hidup si A enak, si B enak, padahal setiap orang memanggul salibnya masing2 ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya WInda ... belum tahu saja sisi2 tidak enaknya kehidupan seseorang :)

      Delete
  3. rumput tetangga emang lebih hijau ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak ... padahal kalo memandang dari pekarangan tetangga kelihatannya rumput kita yang lebih hijau :)

      Delete
  4. Kadang, sy jg suka kepikiran seperti itu mak, enak ya hidup kayak si A, B, C, berjalan normal seperti gak ada hambatan, gak banyak cobaan :)

    Tp..klo diliat2 lagi..hidup seperti mereka yg sy kira enak itu memang belum tentu baik. Bisa jd cuma tampilannya aja enak, tp dalemnya gak enak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali. Bisa jadi juga apa yang dilihatnya lempeng, bagi kita itu menjadi sesuatu yg mengganggu nurani :)

      Delete
  5. Setuju mb, syukuri hdup kita, niscaya lebih bahagia. kadang hijaunya rumput tetangga melalaikan kita dari rasa syukur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, benar mbak keke .... waah baru ketemu lagi kita ya. Lama tidak ngeblog, Mbak? :)

      Delete
  6. Ah jadi merasa terhibur membaca tulisan ini. Saya yang sedang galau akhirnya disadarkan bahwa tiap orang pasti punya masalah sendiri..Gak patut berhati iri ria hehehe..

    ReplyDelete
  7. benar mak,,setiap orang pasti mempunyai masalah,,termasuk aku,,,yg penting gmn caranya kita menghadapi masalah itu dengan bijak :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^