Yuk, Jadi Tuan Rumah yang Baik

Masih dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-21 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja yang diselenggarakan tahun 2011, menlu Marty M. Natalegawa secara resmi menyerahkan Piagam Pengesahan (Instrument of Ratification) Persetujuan antara pemerintah Republik Indonesia dan ASEAN mengenai ketuanrumahan dan pemberian keistimewaan dan kekebalan kepada Sekretariat ASEAN (agreement between the Government of the Republic of Indonesia and ASEAN on hosting and granting privileges and immunities to the ASEAN Secretariat/Host Country Agreement) kepada Sekretaris Jenderal ASEAN.

Perjanjian Host Country Agreement yang mengatur mengenai pemberian fasilitas dan keistimewaan kepada sekretariat ASEAN ini, akan memastikan sekretariat ASEAN dapat beroperasi sebagai nerve centre Komunitas ASEAN dan mempromosikan Jakarta sebagai ibukota diplomatik ASEAN.

Jakarta
Gambar diambil dari: commons.wikimedia.org
Ahay … “Ibukota diplomatik ASEAN”! Sebuah predikat lagi buat Jakarta. Tambahan predikat prestisius ini sangat pantas karena sekretariat ASEAN kan adanya di Jakarta. Selain itu Indonesia pernah mengambil peran khusus dalam ASEAN, sebagai berikut:
  • Indonesia merupakan salah satu pendiri ASEAN, antara bersama-sama dengan Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
  • Pada tahun 1970 di Kamboja terjadi kudeta. Pada waktu itu Kamboja dipimpin oleh Pangeran Norodom Sihanouk. Pada tanggal 18 Maret 1970 ketika Pangeran Norodom Sihanouk berada di luar negeri, keponakannya yang bernama Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lo Nol melakukan kudeta atau perebutan kekuasaan. Sejak peristiwa tersebut terjadi perang saudara yang berlangsung lama dan berlarut-larut. Keadaan Kamboja memprihatinkan. Melihat kejadian yang berlarut-larut di Kamboja, Indonesia berusaha mendamaikan pihak-pihak yang bertikai dengan cara mempertemukan mereka dalam suatu perundingan. Akhirnya, dibentuklah Jakarta Informal Meeting (JIM). Maksudnya, pertemuan tidak resmi yang diadakan di Jakarta tahun 1988. Pertemuan di Jakarta dipimpin oleh menteri Luar Negeri Ali Alatas sebagai mediator. Dengan adanya pertemuan tersebut pihak-pihak yang bertikai bersepakat untuk melakukan perdamaian. Pertemuan di Jakarta itu kemudian ditindaklanjuti dengan diselenggarakannya perundingan perdamaian di Paris, Prancis pada tahun 1989.
  • Indonesia mempunyai gagasan mengenai perlunya dibentuk Komunitas Keamanan ASEAN. Tujuannya untuk membentuk kondisi yang stabil, aman, dan damai. Tidak hanya dalam hal pertahanan militer saja, tetapi juga dalam hal-hal non militer. Seperti teroris, separatisme, kejahatan lintas negara, dan perampokan. Hal itu untuk meningkatkan kerja sama bidang politik dan keamanan dalam arti yang lebih luas.
  • Indonesia membantu upaya perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan Moro. Indonesia meminta kepada pemerintah Filipina agar hidup damai dengan umat muslim Moro. Pertemuan antaraa keduanya telah beberapa kali dilaksanakan pada tahun 1974. Kedamaian itu dapat diwujudkan dengan pemberian jaminan kebebasan dalam kehidupan beragama bagi muslim Moro.
  • Pertemuan Ho Chi Minh City diadakan di Bogor 25 Juli 1988 dalam acara Jakarta Informal Meeting. Melalui forum ini Indonesia berupaya mendamaikan negara-negara yang sedang bertikai. Pertemuan ini membuka jalan untuk memasuki konferensi perdaimaian di Paris tahun 1989. Pada tahun 1992 Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian ke Kamboja.
Sekretariat ASEAN
Gambar diambil dari: metro.news.viva.co.id
Ini menjadi sebuah langkah maju bagi Indonesia yang akan mendatangkan keuntungan bagi posisi Indonesia. Di antaranya dalam hal:
  • Kepercayaan negara-negara ASEAN lainnya menjadi lebih meningkat.
  • Indonesia bisa lebih intensif lagi mendekati dan mengadakan kerjasama bilateral dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, berdasarkan potensi negara-negara itu dan hubungan yang win-win solution.
  • Jakarta makin dikenal di kawasan ASEAN, menjadi kota yang mampu mengakomodir pelaksanaan pertemuan besar negara-negara di dunia.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Hal negatif bisa saja terjadi bila Indonesia tak dapat mendamaikan negara-negara yang bertikai dengan cara yang diinginkan mereka. Kepercayaan negara-negara tersebut menjadi luruh. Dan bisa saja mereka malah berbalik memusuhi Indonesia.

Tentunya Jakarta harus siap dengan predikat ini. Pembangunan yang dilakukan selama ini oleh gubernur Jokowi menunjukkan hasil yang dapat menjanjikan peran Jakarta ke depannya bakal lebih baik lagi sebagai diplomatic city. Namun demikian, masih banyak hal yang perlu terus ditingkatkan, utamanya dalam bidang:
  • Ketersediaan dan kenyamanan infrastruktur jalan.
  • Ketersediaan dan kenyamanan infrastruktur dan moda transportasi
  • Ketersediaan dan kenyamanan hunian
  • Ketersediaan dan kenyamanan air bersih
  • Ketersediaan infrastruktur informatika dan komunikasi
  • Keamanan yang terjamin di seluruh wilayah Jakarta
  • Penataan lingkungan yang memperhatikan AMDAL
  • Penanganan sampah yang terus-menerus
  • Penanganan polusi udara yang signifikan
  • Penanganan banjir menahun yang signifikan
  • Pengelolaan aset pariwisata yang tertata
  • Keramahtamahan dan sikap-sikap mulia warga Jakarta dalam menyambut tamu

Tak hanya pemerintah, semua pihak perlu bersama-sama mewujudkan Jakarta yang lebih baik dalam menyambut tamu-tamunya. Yuk jadi tuan rumah yang baik.

Makassar, 4 September 2013


Referensi:

http://nkrinews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1365:jakarta-dikokohkan-menjadi-ibu-kota-diplomatik-asean&catid=48:asean&Itemid=69
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB.3_PERAN_INDONESIA_DI_ASIA_TENGGARA







Share :

12 Komentar di "Yuk, Jadi Tuan Rumah yang Baik"

  1. Jakarta memang menjadi pusat perhatian ASEAN, dan memang sudah sepantasnya kita harus menjadi tuan rumah ang baik dalam meberikan pelayanan kepada para tamu dari negara-negara tetangga dan internasional.

    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, kita harus jadi tuan rumah yang baik ya mas :)

      Delete
  2. semoga indonesia bisa benar2 menjadi tuan rumah yang baik. ^_^

    ReplyDelete
  3. Jakarta sekarang sedang berbenah. Banyak perubahan di sana sini. Semoga bisa menjadi tuan rumah yang baik.

    ReplyDelete
  4. yupe.. jakarta terus bebenah... terasa banget ama aku yang tinggal di jakarta...

    ReplyDelete
  5. Secara enggak langsung nambah PR juga buat Jokowi-Ahok ya hehehe

    ReplyDelete
  6. Sepertinya Jakarta masih harus sedikit berbenah lagi, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Nice post !! Sip
    Darto
    http://myjavalamp.blogspot.com

    ReplyDelete
  7. ikut aminin....

    Jakarta kudu siap siaga. Kali ciliwungnya di bersihin jugaaa

    ReplyDelete
  8. ayo jakarta bikin para tetamu betah, bersih dan teratur

    ReplyDelete
  9. Salut mbak sudah berhasil menaklukkan tantangan #10daysforAASEAN

    ReplyDelete
  10. Berdoa untuk Indonesia, semoga semakin banyak pejabat pemerintahan yang gerak cepat dan sigap plus jurdil. Aamiin...
    #IndonesiaLebihBaik

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^